Perang Rusia Ukraina

Komandan Marinir Ukraina Minta Pertolongan Paus Fransiskus: Sekarang Berdoa Saja Tidak Cukup

"Anda mungkin telah melihat banyak hal dalam hidup Anda. Tapi saya yakin Anda belum pernah melihat apa yang terjadi di Mariupol," katanya.

Andreas SOLARO / AFP
Paus Fransiskus memberkati para hadirin saat ia tiba untuk pertemuan doa di luar Basilika Tempat Suci Nasional Santa Perawan Ta' Pinu, di Gharb, pulau Gozo, Malta, Sabtu (2/4/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com - Komandan unit Marinir Ukraina di kota Mariupol yang terkepung menulis surat kepada Paus Fransiskus memohon agar dia menyelamatkan orang-orang yang tersisa di kota itu di bawah pengeboman berat.

Surat Mayor Serhii Volyna, komandan Brigade Marinir Terpisah ke-36 diterbitkan di situs web Ukrainska Pravda.

"Saya belum melihat seruan Anda kepada dunia dan saya belum membaca semua pernyataan terakhir Anda."

"Saya telah berjuang selama lebih dari 50 hari dalam pengepungan penuh dan pertempuran sengit. Setiap meter dari kota yang dikelilingi oleh musuh," katanya seperti dikutip CNN, Senin (18/4/2022).

Volyna mengatakan dia siap untuk "berjuang sampai akhir," meskipun dihujani artileri dan tembakan roket terus-menerus, kekurangan air, makanan dan obat-obatan.

"Anda mungkin telah melihat banyak hal dalam hidup Anda. Tapi saya yakin Anda belum pernah melihat apa yang terjadi di Mariupol. Seperti itulah neraka di bumi."

Baca juga: Tentara Ukraina Abaikan Ultimatum Rusia untuk Menyerah, Banyak Bersembunyi di Pabrik Baja

"Saya hanya punya sedikit waktu untuk menggambarkan semua kengerian yang saya lihat di sini setiap hari."

"Di pabrik (Azovstal), wanita dengan anak-anak dan bayi tinggal di bunker. Dalam kelaparan dan kedinginan. Setiap hari menjadi sasaran penerbangan musuh."

"Yang terluka mati setiap hari karena tidak ada obat, tidak ada air, tidak ada makanan."

Ia juga menyinggung teater drama di Mariupol yang terkena serangan Rusia saat digunakan sebagai tempat perlindungan bagi warga sipil pada bulan Maret.

"Saat ini berdoa saja tidak cukup," kata Volya.

"Bantu selamatkan mereka. Setelah pemboman teater drama, tidak ada yang percaya penjajah Rusia. Bawa kebenaran ke dunia, evakuasi orang dan selamatkan hidup mereka dari tangan Setan, yang ingin membakar semua makhluk hidup." (CNN)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved