Kebakaran di Asahan

208 Jiwa Korban Kebakaran di Asahan Kekurangan Makan dan Butuh Penerangan untuk Ibadah

Saat ini yang dibutuhkan oleh warga berupa pasokan makanan serta penerangan lampu untuk masyarakat dapat beribadah.

Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI
Sejumlah bocah tampak mengumpulkan sesuatu di lokasi kebakaran di Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, Minggu (17/4/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM, ASAHAN - Sebanyak 280 jiwa menjadi korban kebakaran yang berada di Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, Minggu (17/4/2022) subuh.

Dari kejadian tersebut terdapat 60 rumah yang terdampak, 54 diantaranya ludes dilalap si jago merah, sedangkan enam lainnya dihancurkan warga untuk mencegah api melebar.

"Ada 280 jiwa yang terdampak dari kebakaran ini. 54 rumah terbakar, dan enam lainnya terpaksa dihancurkan untuk memutus kobaran menyambar ke rumah yang lain," jelas Kadus II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan.

Puing-puing reruntuhan rumah yang ludes dilalap si jago merah
Puing-puing reruntuhan rumah yang ludes dilalap si jago merah di Dusun II, Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan, Minggu(17/4/2022).

Baca juga: 60 Rumah Terdampak Kebakaran di Sei Sapung Jaya, Korban Butuh Makanan dan Penerangan

Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan oleh warga berupa pasokan makanan serta penerangan lampu untuk masyarakat dapat beribadah.

"Tenda sudah satu dipasang oleh BPBD, rencananya mau dibangun dapur umum. Cuma disini kami belum ada penerangan yang mana akibat kebakaran listrik padam," katanya.

Ia juga mengaku, tenda yang didirikan oleh pemerintah masih kurang untuk menampung seluruh korban kebakaran.

Salah seorang korban Lokot mengaku, yang dibutuhkan oleh mereka saat ini adalah tempat tinggal yang layak huni.

"Setidaknya yang kami butuhkan ya rumah. Tidak yang lain-lain. Karena kami butuh tempat berteduh," katanya kepada tribun-medan.com.

Ditambah suasana Ramadan yang sudah dekat dengan hari raya Idul Fitri, ia meminta kepada pemerintah segera mencari solusi terkait dengan permasalahan yang dihadapi mereka.

Meskipun meminta solusi, korban kebakaran hendak dipindahkan ke rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) yang terletak di Kisaran.

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran Kampung Nelayan Asahan, Pilih Naik Sampan Tinggalkan Harta saat Dikepung Api

"Kalau disana tidaklah. Kami mencari makan dari laut. Kalau disana, kami kemari lagi sudah pakai ongkos, belum lagi sewa rumahnya," katanya.

Sehingga dia meminta pemerintah Kabupaten Asahan untuk membantu mereka agar dapat membangun rumahnya Kembali seperti semua.

"Kemarin bangun rumah walaupun kayu, setidaknya habis Rp 25 juta. Jadi ya kami harap itu saja. Karena kami tidak punya apa-apalagi saat ini," pungkasnya.

(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved