Lapas Pangururan Latih Warga Binaan Punya Keahlian, Hasil Kerajinan Dipuji Pemkab Samosir

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas-III Pangururan punya beragam kegiatan untuk meningkatkan kemampuan warga binaan.

Satu di antara warga binaan didorong untuk memproduksi beragam kerajinan tangan bernilai tinggi. 

Kepala Lapas Kelas-III Pangururan, Julius Barus mengatakan, warga binaan pemasyarkaatan yang menjalani hukuman mendapat beragam pelatihan. 

"Berbagai pelatihan ini bertujuan sebagai bekal mereka saat tidak lagi berada di dalam lapas. Sehingga, bisa menciptakan lapangan kerja dan tidak mengulangi perbuatannya," ujarnya kepada Tribun-Medan.com, Kamis (14/4/2022). 

Ia menambahkan, produk yang dihasilkan ada miniatur rumah ada Batak dari bambu serta pembuatan miniatur lainnya. 

Kemudian, vas bunga yang terbuat dari batok kelapa dan juga pembuatan tikar, keranjang, tas yang berbahan tali sintetis. 

Apalagi di Kabupaten Samosir tidak banyak pengrajin berbahan batok kelapa dan tikar dari tali sintetis. 

"Kalau kita lihat di tempat lain di tempat-tempat wisatanya adanya yang menjual cenderamata nantinya ini akan kita edarkan di tempat-tempat wisata yang ada di sini," katanya. 

Dia menuturkan, semua produk kerajinan yang dibuat warga binaan dari belajar sendiri atau dikatakan tanpa instruktur. 

"Jadi kita biarkan mereka berimajinasi sendiri membuat apa yang mereka inginkan dan Puji Tuhan hasilnya sangat bagus. Dan kita optimis karya yang mereka hasilkan bisa disandingkan dengan produk-produk dari luar lapas," ujarnya. 

Sedangkan, Kepala Sub Seksi Pembinaan Lapas Kelas-III Pangururan, David Manullang menyatakan dari balik jeruji besi warga binaan bisa berkarya. 

Lalu, bisa berekspresi membuat karya seni terbaik dan terbukti menjadi kreatif dengan hasl karya yang patut dibanggakan. 

"Yang terpenting menjadi catatan bagi kami Lapas Pangururan, hingga saat ini hasil kerajinan tangan WBP Lapas Pangururan sudah diberikan  Bupati dan Wakil Bupati Samosir," ungkapnya. 

(*)