Perpanjangan Jabatan Presiden

Masinton Pasaribu Cari-cari Sosok Menteri, Hingga Luhut Lakukan Ini dan Ucapkan Salam Perpisahan

Masinton Pasaribu itu mengkritik sikap oknum elite di Kabinet yang menyampaikan wacana perpanjangan masa jabatan atau penambahan periode presiden.

Editor: AbdiTumanggor
Facebook @Luhut Binsar Pandjaitan/Tribunnews.com
Kolase Foto Keluarga besar Luhut Panjaitan (kiri) dan Masinton Pasaribu (kanan). 

Sosok Menteri Pongah dan Merasa Berkuasa Sedang Dicari-cari Masinton Pasaribu: Kemana Menko yang menggalang dukungan palsu 3 periode masa jabatan presiden tersebut?  Di mana batang hidung menteri pongah sok merasa paling kuasa itu?

TRIBUN-MEDAN.COM - Di tengah aksi demonstrasi 11 Arpil 2022, Masinton Pasaribu mendadak sindir Pejabat Menko, harusnya Mundur secara Kesatria karena Bicara Tunda Pemilu namun datanya tidak jelas. 

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu itu mengkritik sikap oknum elite di Kabinet yang menyampaikan wacana perpanjangan masa jabatan atau penambahan periode presiden.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata mantan aktivis 1998 itu, sudah tegas menyatakan tidak ada rencana agenda penundaan pemilu maupun perpanjangan masa periode jabatan presiden. "Presiden Jokowi menyampaikan kembali secara tegas dan gamblang bahwa tidak ada rencana agenda penundaan pemilu maupun perpanjangan masa periode jabatan presiden," tegas Masinton kepada tribunnews.com, Senin (11/4/2022).

Ia mengatakan Jokowi menegaskan pemerintah bersama DPR RI sudah menyepakati agenda pelaksanaan Pemilu tanggal 14 Februari 2024 berikut rincian anggaran pelaksanaan Pemilu 2024.

"Sikap kesatria Presiden Jokowi ini adalah bentuk tanggung jawab seorang pemimpin mengambil alih tindakan keblinger bawahannya yang congkak dan semena-mena kepada rakyat," ujarnya.

Masinton mempertanyakan ke mana oknum Menteri Koordinator di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Wakil Presiden Maruf Amin yang menggulirkan dan manggalang dukungan palsu Jokowi tiga periode, saat terjadi gelombang penolakan dari rakyat dan mahasiswa.

"Pertanyaannya adalah kemana menko yang menggalang dukungan palsu 3 periode masa jabatan presiden tersebut?  Dimana batang hidung menteri pongah sok merasa paling kuasa itu?

"Kenapa bukan Menko tersebut yang menjelaskan kepada publik dan massa aksi yang melakukan penolakan perpanjangan 3 periode masa jabatan presiden."

"Bahwa gagasan diatas bukan berasal dari Presiden Jokowi, melainkan dari dirinya sendiri sebagai menko yang sebenarnya tidak memiliki kewenangan di bidang politik," kata Masinton.

Masinton Pasaribu
Masinton Pasaribu (tribunnews.com/LENDY RAMADHAN)

Bercermin pada hal itu, menurut Anggota Komisi XI DPR RI ini, Menko tersebut seharusnya secara kesatria mundur dari seluruh jabatannya. Apalagi ketika Presiden Jokowi sudah secara kesatria mengambil alih tanggung jawab dan meluruskan tindakan keblinger dan kesemena-menaan bawahannya.

"Harusnya menko tersebut secara kesatria mundur dari seluruh jabatannya. Apalagi telah menyebarkan big data “hoax” kepada masyarakat Indonesia," jelasnya.

Sebelumnya Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim big data yang berisi suara 110 juta pengguna media sosial ingin pemilu 2024 ditunda. Luhut mengklaim data itu benar ada, namun tidak ingin membukanya ke publik.

Lebih jauh Masinton Pasaribu mengatakan aksi demonstarasi massa mahasiswa harus dimaknai sebagai kritik dan perlawanan anak muda terhadap elit tua yang rakus jabatan dan serakah ingin menguasai sumber daya kekayaan alam Indonesia. Bahkan Masinton menjelaskan, oknum elite di Kabinet itu secara terang-terangan berupaya membajak konstitusi dan menenggelamkan demokrasi demi mencapai tujuan keserakahannya.

Aktivis 1998 ini menegaskan esensi dari perjuangan gerakan reformasi dan demokrasi tahun 1998 lalu adalah pembatasan kekuasaan. Tanpa adanya pembatasan kekuasaan secara demokratis akan melahirkan kesemena-menaan (tiran), berwatak rakus dan serakah (oligarki kapitalis).

"Mengutip dari Mahatma Gandhi, ”Bumi menyediakan hal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap orang, tetapi tidak untuk orang-orang yang serakah !”

"Panjang umur Pemuda Indonesia melawan keserakahan elit tua rakus pembajak konstitusi !" pungkasnya dikutip dari Tribunnews.com.

Minta Luhut Panjaitan Dicopot dari Jabatannya

Di tempat terpisah, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Asahan berencana menggeruduk kantor DPRD Asahan, Senin(11/4/2022). Massa yang diperkirakan 200-an orang tersebut melakukan aksi jalan kaki dari tugu Garuda Universitas Asahan (UNA). 

Yogi Ginting, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM) Kabupaten Asahan mengatakan demo ini buntut kegelisahan masyarakat yang menolak wacana presiden tiga periode. 

Selain itu, mereka juga ingin mengkritisi kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM dan langkanya minyak goreng di Indonesia. 

"Kami dari Cipayung Plus Kabupaten Asahan melakukan aksi ini sebagai bentuk mahasiswa menjawab kegelisahan masyarakat hari ini," kata Yogi. 

Yogi menjelaskan, ada lima tuntutan mahasiswa yang diminta ke kantor dewasa perwakilan rakyat daerah.

"Diantaranya penolakan rencana penundaan Pemilu atau masa jabatan tiga periode, copot Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan serta turunkan harga bahan bakar minyak (BBM) Sera sembako," katanya. 

Dalam pantauan Tribun-medan.com, puluhan personel Polres Asahan dikerahkan untuk melakukan pengamanan.  Tampak Kapolres Asahan, AKBP Putu Yudha Prawira bersama dengan dandim Asahan, Letkol Inf Franki Susanto ikut melakukan pengamanan. 

Mbak Sur, Asisten Rumah Tangga (ART) Luhut Panjaitan pamit setelah 37 tahun mengabdi di keluarganya.
Potret Mbak Sur, Asisten Rumah Tangga (ART) Luhut Panjaitan pamit setelah 37 tahun mengabdi di keluarganya, Senin (11/4/2022). (Facebook @Luhut Binsar Pandjaitan)

Luhut Ucapkan Salam Perpisahan untuk ART-nya

Di sisi lain, Luhut muncul di tengah aksi demo 11 April 2022. Namun kemunculannya bukan menghadapi demonstrasi. Tapi untuk mengucapkan salam perpisahan kepada asiten rumah tangganya.

Ya, setelah 37 tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di rumah Luhut Panjaitan, akhirnya Mbak Sur pamit untuk pensiun. Hal itu diungkap Luhut melalui postingannya di akun Facebooknya @Luhut Binsar Pandjaitan yang telah terverifikasi, Senin (11/4/2022). 

Luhut menjelaskan jika Mbak Sur sudah 37 tahun setia bekerja di rumahnya.

Maka, ia dan keluarganya, pantas menerima segala rasa hormat dan apresiasi yang lebih dari sekedar materi.

Terlebih anak-anak Luhut yang pernah di asuh oleh Mbak Sur.

"Sampai-sampai anak tertua kami yaitu Uli mencium tangan Mbak Sur yang dulu juga ikut mengasuhnya dengan penuh kasih sayang," beber Luhut.

Luhut menjelaskan, Mbak Sur langsung minta izin pensiun kepada sang istri.

“Saya mau berhenti kerja dan istirahat di kampung halaman, Bu, ” demikian kata Mbak Sur kepada istri Luhut.

Luhut mengaku merasa terharu karena sejak dirinya berpangkat Mayor, Mbak Sur lah yang praktis membantu banyak pekerjaan sang istrinya di rumah.

"Mulai dari menemani anak-anak bermain sampai memasak makanan favorit kami sekeluarga," jelas Luhut.

"Jika banyak orang mungkin punya hubungan yang tidak awet antara Asisten Rumah Tangga (ART) dengan si pemberi kerja, maka tidak begitu yang terjadi dalam keluarga kami," lanjut Luhut.

"Mbak Sur sudah 37 tahun setia bekerja di rumah dan rasanya pantas menerima segala rasa hormat dan apresiasi yang lebih dari sekedar materi," pungkasya.

Sebagai seorang prajurit, kata Luhut, ia sering meninggalkan keluarganya untuk bertugas.

"Peran Mbak Sur memang se-penting itu bagi saya pribadi," katanya.

Karena itu, Luhut berjanji kepada Mbak Sur untuk memberangkatkannya beribadah haji. Namun saat ini Mbak Sur mengaku belum siap.

"Saya katakan kepada Mbak Sur jika dirinya sudah siap untuk beribadah haji, Mbak Sur boleh hubungi saya," kata Luhut.

Atas kerja keras dan kesetiaan Mbak Sur terhadap keluarga Luhut, mereka sekeluarga pun membuat 'farewell party' di rumahnya.

"Saya mengajak anak, menantu juga cucu untuk datang ke rumah untuk memberikan pelukan dan salam terakhir kepada Mbak Sur yang bukan hanya seorang ART di rumah kami, tetapi juga bagian dari keluarga ini. Sekaligus saya ingin anak-anak dan cucu saya belajar bagaimana kita harus mengapresiasi dan berterima kasih kepada setiap orang yang membantu dan setia kepada kita, terlepas dari bagaimanapun jabatan dan kedudukan sosial mereka," jelas Luhut.

Luhut dan keluarga pun mengucapkan selamat jalan untuk Mbak Sur yang telah pulang ke kampung halamannya.

"Selamat jalan Mbak Sur, saya tidak akan pernah lupa bahwa saya punya hutang budi kepada Mbak, karena kesetiaan yang begitu besar dengan bekerja mengantikan saya di rumah tangga dalam membantu pekerjaan domestik yang juga merupakan tanggung jawab saya, namun saya harus tinggalkan karena tugas dan pekerjaan. Semoga silaturahmi dan rasa kekeluargaan ini akan terus berlanjut sampai kapan pun. We will miss you," kata Luhut di dampingi seluruh keluarganya.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved