Ramadhan 1443 Hijriyah
Seminggu Puasa, Rumah Produksi Kue di Kisaran Mulai Kebanjiran Orderan
Bulan suci Ramadan menjadi salah satu kesempatan untuk menambah pundi-pundi penghasilan bagi kaum hawa dengan cara memproduksi kue.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, ASAHAN - Bulan suci Ramadan menjadi salah satu kesempatan untuk menambah pundi-pundi penghasilan bagi kaum hawa dengan cara memproduksi kue.
Sebab, dalam tradisi di Indonesia, hari raya Idul Fitri biasanya tidak akan lengkap bila tidak ditemani hidangan kue kering ataupun basah untuk tamu yang datang.
Akibat hal tersebut, banyak menjamur rumah produksi kue Lebaran, seperti rumah kue Difa yang berada di Jalan Maria Ulfa, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.
Rumah yang dikelola Evi Agustina ini mengaku sudah mulai kebanjiran orderan sejak awal puasa lalu. Kebanyakan pemesan berasal dari pelanggan lama dan pelanggan yang dipasarkan melalui media sosial.
"Alhamdulilah pesanan sudah mulai masuk dari awal puasa. Setiap tahun pasti ada pembeli yang menjual kan kembali dan ada juga yang makannya sendiri," kata Evi saat dijumpai Tribun-Medan.com, Sabtu(9/4/2022).
Baca juga: MERASA Dipersulit Urus Sertifikat Tanah, Warga Ini Bakal Laporkan BPN Medan ke Ombudsman Sumut
Baca juga: Bikin Heboh! 3 Jenazah Manusia Ternyata Pernah Ditemukan di Bekas Rumah Artis Terkenal Dunia Ini
Ada 25 macam kue yang dijual oleh Evi, mulai dari keripik bawang, hingga nastar. Sedangkan untuk harga Evi membandrol dengan harga di Kisaran Rp 70 hingga Rp 100 ribu.
Evi mengaku jualannya tersebut bukanlah jualan musiman, namun produksi kuenya telah berdiri sejak 10 tahun lalu.
"Namun, karena Ramadhan, pesanan yang didapat bisa berkali-kali lipat," katanya.
Untuk pekerjanya sendiri, Evi mengaku Memperdayakan keluarga dan tetangganya untuk membantu memproduksi kue.
"Biasanya pesanan ramai terus, nanti berhenti produksi dua hari sebelum lebaran," katanya.
Dibantu 15 orang keluarga dan tetangga, rumah produksi yang dikelola Evi mampu membuat kue hingga 60 kilogram dalam sebulan, yang dikerjakan dari pukul 08.00 wib hingga 17.00 wib.
Meskipun ramai pembeli, Evi mengeluhkan harga minyak goreng yang belum stabil sehingga berdampak ke produksi kuenya.
"Naiknya harga minyak goreng memang berdampak ke kami. Sehingga kami naikan sedikit harga untuk menutupi biaya produksi," katanya
Kendati demikian, ia tetap optimis Ramadhan kali ini pesanan kuenya tetap dibanjiri pelanggan.
Baca juga: Bupati Dairi Janji Bakal Sumbang Rp 10 Juta untuk Pembangunan Masjid Agung Sidikalang
Baca juga: Jenderal Andika Tegaskan ke Komandan US Army Indo-Pasifik Soal Latihan Tempur Gabungan 3 Matra TNI!
(cr2/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Rumah-Kue-Difa-mulai-kebanjiran-pesanan-kue-lebaran-di-minggu-pertama-bulan-Ramadhan.jpg)