Ternyata Warga Binaan Lapas Pangururan Hasilkan Kerajinan Tangan Bernilai Tinggi
Lapas Kelas-III Pangururan sudah menjalankan program pembinaan kemandirian untuk warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
TRIBUN-MEDAN.COM, PANGURURAN- Lapas Kelas-III Pangururan sudah menjalankan program pembinaan kemandirian untuk warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Adapun kerajinan hasil kreativitas warga binaan bisa dikatakan bernilai tinggi.
Kepala Lapas Kelas-III Pangururan, Julius Barus, menjelaskan, program pembinaan kemandirian merupakan pelatihan kerja membuat kerajinan berbahan tali sintetis. Seperti tikar dan tas kecil.
"Lewat program ini diharapkan warga binaan mempunyai bekal ketika sudah selesai menjalani masa hukuman," ujarnya kepada Tribun Medan/Tribun-Medan.com, Rabu (6/4/2022).
Menurutnya, sudah banyak kemajuan yang dicapai para peserta pelatihan.
"Pada hari ke-5 ini sudah banyak kemajuan. Hasil produksi tikar yang dihasilkan warga binaan peserta pelatihan jauh lebih rapi dan berkualitas. Tentunya berkat bimbingan dari instruktur pelatihan yang bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Samosir," katanya.
Ia menambahkan, hasil produksi tikar dan keranjang yang dihasilkan akan dipasarkan ke masyarakat luas sehingga memberikan pemahaman bagi warga.
"Bahwa dibalik jeruji besi orang bisa menhasilkan karya untuk produk-produk yang bernilai ekonomis," ujarnya.
Sedangkan, Kasubsi Pembinaan, David Manullang mengungkapkan, Lapas Kelas-III Pangururan punya komitmen untuk menjalankan program pembinaan kemandirian.
"Harapannya semoga kerajinan yang dihasilkan dapat mendukung Kabupaten Samosir sebagai kota pariwisata dan menjadi souvenir bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Pangururan," ungkapnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lapas-Kelas-III-Pangururan-Jalankan-Program-Pembinaan.jpg)