Anjing di Ukraina Setia Tunggui Jenazah Pemiliknya yang Tewas Ditembak Tentara Rusia

TRIBUN-MEDAN.com - Seekor anjing di Ukraina setia duduk di dekat mayat pemiliknya yang ditembak mati oleh pasukan Rusia.

Sebuah foto yang beredar di media sosial menunjukkan anak anjing yang patah hati itu terlihat berbaring di sebelah jenazah orang yang diyakini sebagai penjaganya .

Foto itu, diyakini diambil di dekat Kyiv, dan dibagikan oleh organisasi hak asasi hewan Ukraina.

Ratusan hewan peliharaan diperkirakan telah ditinggalkan di negara itu setelah pemiliknya melarikan diri atau dibunuh sejak pecahnya konflik.

Banyak daerah di sekitar ibu kota telah diserang dari penembakan selama beberapa minggu.

Lebih banyak rudal telah dilaporkan dalam beberapa hari terakhir, meskipun ada klaim dari Rusia bahwa mereka telah menarik pasukannya kembali dari daerah tersebut.

Baca juga: Ceko Menjadi Negara NATO Pertama yang Nekat Kirimkan Tank untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia

"Anjing itu tidak meninggalkan pemiliknya, yang ditembak mati oleh penjajah Rusia di dekat Kyiv," tulis keterangan pada foto.

Belum diketahui di mana hewan yang tidak disebutkan namanya itu sekarang.

Pengguna media sosial mengungkapkan simpati mereka, dengan banyak yang menganggapnya sebagai simbol kesedihan dari kehancuran yang ditimbulkan oleh perang.

"R I P. Benar-benar memilukan sahabat terbaik dan setia seorang pria sampai akhir. Saya harap seseorang menyelamatkan bayi yang berharga ini."

"Gambar yang menyayat hati. Saya berharap seseorang dapat mengambil anjing malang ini dan memberi makan dan mencintainya," kata netizen yang lain.

Seorang komentator emosional menambahkan: "Sangat kejam. Saya tidak mengerti bagaimana ini mungkin!!! Sangat menyedihkan. Saya benci ..."

Badan amal UAnimals, yang membagikan foto itu, telah bekerja di Ukraina sejak 2016 untuk memberikan makanan dan perlindungan bagi hewan peliharaan dan satwa liar yang membutuhkan.

Organisasi tersebut baru-baru ini mulai mengevakuasi hewan keluar dari Ukraina untuk menemukan keamanan dari konflik di negara-negara terdekat.

Akun mereka di platform penggalangan dana Patreon sejauh ini telah menarik 3.427 pendukung dari seluruh dunia. (Daily Star)