Tempat Wisata di Sumut

Nikmati Hijau dan Indahnya Kota Tarutung dari Dataran Tinggi di Kecamatan Siatas Barita

Bagi masyarakat sekitar sungai ini ternyata menjadi sumber air bagi persawahan masyarakat yang ada di kawasan tersebut. 

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ MAURITS PARDOSI
Situasi Kota Tarutung bila dilihat dari dataran tinggi Siatas Barita.  

TRIBUN-MEDAN.com, TAPANULI UTARA - Sebuah kota yang berada di bawah dataran tinggi di Kecamatan Siatas Barita terlihat hijau dan memesona. 

Bangunan yang tersusun rapi setta dikelilingi beragam pepohonan membuat kota ini terlihat asri dan ingin tinggal di kawasan tersebut. 

Di kota tersebut terdapat sungai memanjang, yang dikenal dengan nama Sungai Aek Sigeaon.

Baca juga: Kembangkan Destinasi Wisata, Pemkab Deli Serdang Bersama Politeknik Pariwisata Medan Teken MoU

Bagi masyarakat sekitar sungai ini ternyata menjadi sumber air bagi persawahan masyarakat yang ada di kawasan tersebut. 

Dataran tinggi Siatas Barita ternyata punya cerita tersendiri bagi masyarakat Tarutung serta penganut agama Kristen Protestan HKBP.

Sebagai tempat sakral yang di lokasi tersebut terdapat destinasi wisata rohani yang dinamai Salib Kasih Siatas Barita. 

Di atas bukit ini, seorang pewarta melihat sembari mendoakan masyarakat yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara.

Di tempat tersebut dibangun sebuah salib untuk mengenang I L Nomensen yang berjibaku dalam penyebaran agama Kristen Protestan.

Perjuangannya menjadi ingatan bagi umat HKBP sehingga ia dikenal sebagai missionaris yang tangguh. 

Kawasan ini dihuni pohon pinus yang rindang dan menuju kawasan ini, para pengunjung harus mendaki.

Di atas, pengunjung akan merasakan udara yang sejuk sembari memandang Kota Tarutung yang relatif datar. 

Baca juga: Taman Wisata Kincir Angin Warna Warni di Marigold Garden Karawang 

Dengan kesejukan di Siatas Barita, pengunjung bakal betah dan bertahan lebih lama.

Sambil seruput kopi, pengunjung juga dimungkinkan mengabadikan keindahan kota Tarutung tersebut. 

Kawasan ini berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Tarutung.

Jalanan yang menanjak akan membuat pengunjung lebih menikmati perjalanan sambil menoleh ke arah bawah.

(cr3/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved