News Video
Warga Madina Protes dan Datangi PT SMGP, Minta Perusahaan ini Tutup, Kerap Buat Warga Keracunan
Usai peristiwa kebocoran gas H2S yang membuat 53 warga di desa Sibanggor Julu keracunan, PT Geothermal Power tetap beroperasi.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.com, MADINA - Usai peristiwa kebocoran gas H2S yang membuat 53 warga di desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal keracunan, PT Geothermal Power tetap beroperasi.
Ditengah larangan menjalankan aktivitasnya PT Sorik Merapi tetap membandel dan membuat warga disana kesal.
Mereka pun kemudian mendatangi lokasi perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi itu. Puluhan warga yang marah sempat cekcok dengan petugas PT SMGP yang sedang melakukan aktivitas Well Pad pada Senin (14/3/2022) sore.
Warga meminta agar pihak perusahaan tutup sementara hingga kasus keracunan 53 warga pada Minggu (6/3/2022), selesai diselidiki polisi.
Dari video yang diterima Tribun, tampak puluhan warga memasuki areal PT SMGP dan beramai ramai menemui staf disana.
Terlihat juga di lokasi PT SMGP petugas kepolisian berseragam lengkap dengan memangkul senjata berjaga di lokasi.
Kapolres Madina AKBP Reza Chairul ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Reza mengatakan kejadian itu berlangsung ketika PT SMGP sedang melakukan aktivitasnya.
"Ya benar tadi warga datang kesana dan hanya mengingatkan agar perusahaan tidak beroperasi sementara waktu," kata Reza pada Tribun.
Meski begitu Reza mengatakan kondisi disana tetap kondusif. Usai menemui pihak PT SMGP, warga kemudian pulang meninggalkan lokasi.
"Namun kondisi tadi situasi tetap kondusif," tambah Reza.
Sebelumnya Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga telah datang dan menemui pemerintah Madina pasca keracunan gas milik PT SMGP.
Edy secara tegas meminta agar PT SMGP tidak beroperasi untuk sementara waktu. Edy mengatakan pemerintah akan mencari solusi mengena pipa gas perusahaan berada di pemukiman warga.
"Kegiatan operasional diberhentikan sementara, dibentuk tim untuk mengetahui bagaimana rakyat disana sampai keracunan. Kalau memang human eror kita tindak. Bila perlu kita cari win win solution bagaimana warga yang ada di desa sana kita relokasi," tutur Edy saat mengunjungi Kabupaten Madina, Jumat (11/3/2022)
(cr17/www.tribun-medan.com).