News Video

Pos PGA Sinabung Catat Aktivitas Lahar Dingin Masih Stabil, Ini Penjelasan Petugas Pengamat Sinabung

Hampir seluruh wilayah Sumatera Utara, mengalami curah hujan yang tinggi sejak Sabtu (26/2/2022) kemarin.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Hampir seluruh wilayah Sumatera Utara, mengalami curah hujan yang tinggi sejak Sabtu (26/2/2022) kemarin. Kondisi serupa, juga terjadi di Kabupaten Karo di mana hujan turun dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Dengan kondisi ini, salah satu hal yang wajib diwaspadai setiap musim penghujan tiba ialah terjadinya banjir lahar dingin dari Gunung Sinabung. Seperti diketahui, setiap hujan tujuan dengan deras dan dalam waktu uang lama tak jarang sungai yang berhulu di kaki Gunung Sinabung sering kali debit airnya meningkat drastis.

Ketika dikonfirmasi perihal hal ini, petugas pengamat Gunung Sinabung Muhammad Nurul Asrori, menjelaskan sejauh ini kondisi debit air di dua aliran sungai yang dilintasi lahar dingin masih cukup aman. Sejak kemarin, pihaknya tidak mencatat adanya peningkatan debit air atau pergerakan lahar dingin.

"Di sistem pemantauan Gunung Sinabung sejak kemarin tidak terekam adanya aktivitas laharan. Jadi hujan kemarin tidak berpengaruh ke aktivitas gunung," Ujar Asrori, saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sinabung, Jalan Kiras Bangun, Simpangempat, Senin (28/2/2022).

Dijelaskan Asrori, dengan tidak adanya rekaman aktivitas banjir lahar dingin dapat diambil kesimpulan jika di kawasan puncak gunung hujan yang turun tidak terlalu deras. Karena aktivitas laharan sendiri, berbanding lurus dengan debit air yang berasal dari kawasan puncak gunung.

Namun begitu, dirinya mengatakan hingga saat ini untuk potensi terjadinya banjir lahar dingin sewaktu-waktu masih dapat terjadi. Sehingga, di masa musim penghujan seperti saat ini pihaknya kembali mengimbau kepada masyarakat agar menghindari bantaran sungai saat hujan turun.

"Apabila terjadi hujan lebat di kawasan puncak Gunung Sinabung, agar jangan melakukan aktivitas di seputar bantaran sungai," Ucapnya.

Berdasarkan data dari Pos PGA Sinabung, hingga siang tadi aktivitas yang terekam hanya dari segi kegempaan seperti biasa. Seperti kegempaan hembusan yang terjadi satu kali dengan amplitudo maksimal 3 mm, kemudian kegempaan hybrid yang berjumlah satu kali dengan amplitudo maksimal 10 mm.

Kemudian, tektonik lokal yang terjadi satu kali dengan amplitudo maksimal 15 mm, dan tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo maksimal 5 mm.

Lebih lanjut, Asrori mengatakan hingga saat ini aktivitas Gunung Sinabung masih terpantau fluktuatif dan masih berstatus siaga atau level III. Sehingga, potensi terjadinya erupsi dan awal panas guguran masih terus dapat terjadi.

(cr4/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved