Breaking News

Yuk Kembali Nonton Pertunjukkan Tari Kecak di Pura Luhur Uluwatu dengan Protokol Kesehatan

Tari Kecak adalah jenis tarian Bali yang paling unik, karena tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan apapun.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIJA
Tari Kecak adalah jenis tarian Bali yang paling unik, karena tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan apapun. 

TRIBUN-MEDAN.com, KUTA- Setelah tren penurunan angka Covid-19 terjadi di Pulau Dewata Bali, Kecak Dance yang merupakan aktivitas wajib bagi wisatawan yang sedang berkunjung kini diaktifkan kembali.

Kecak Dance kembali diizinkan untuk ditampilkan secara terbuka kepada wisatawan.

Sejak sebulan terakhir, Kecak Dance mulai ditampilkan kembali di Pura Luhur Uluwatu, yang lokasinya berada di Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Tari Kecak atau Kecak Dance mulai dimainkan setiap harinya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Juliantik, Atlet Atletik Sumut Raih Emas di Peparnas 2021, Dipersembahkan untuk Ibunda Tercinta

Dengan aktifnya Kecak Dance, wisatawan kembali disuguhkan Pesona Pura Luhur Uluwatu yang berada di ujung selatan Pulau Bali.

Bentangan laut sebagai background tari akan memanjakan mata selama pertunjukan berlangsung.

Nah, perlu diketahui Tari Kecak adalah jenis tarian Bali yang paling unik, karena tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan apapun.

Tetapi diiringi dengan paduan suara sekitar 70 orang pria (jumlah tersebut belakangan dikurangi karena protokol kesehatan).

Tari ini berasal dari tarian sakral (Sang Hyang). Pada tari Sang Hyang seorang yang sedang kemasukkan roh berkomunikasi dengan para dewa atau leluhur yang sudah disucikan dengan menjadikan si penari sebagai media penghubung para dewa, sehingga leluhur dapat menyampaikan sabdanya.

Selama pertunjukkan berlangsung puluhan penari akan menyuarakan kata "cak" hingga berulangkali.

Tahun 1930-an mulailah disisipkan cerita epos Ramayana ke dalam tarian tersebut.

Jangan khawatir bagi wisatawan yang belum tahu kisah cinta Ramayana dan Sinta, karena panitia akan membagikan selembar kertas berisi sinopsis dan rangkaian cerita Ramayana dan Sinta yang diaplikasikan dalam Tari Kecak.

Adapun tata tertib untuk menonton Tari Kecak di Pura Luhur Uluwatu yaitu setiap penonton akan membeli tiket karcis di loket dengan harga Rp 30 ribu/orang. Penonton akan dipinjamkan sarung atau kain untuk diikatkan ke pinggang.

Selanjutnya penonton akan dipandu masuk ke stage Tari Kecak. Namun kembali membayar tiket masuk seharga Rp 150 ribu/ orang.

Baca juga: Bisa Bikin Kulit Glowing, Berikut 6 Manfaat dari Buah Naga

Kecak Dance disajikan di antara Pukul 17.00 WITA - Pukul 18.00 WITA setiap harinya.

Wisatawan yang ingin menikmati Tari Kecak jangan lupa untuk mengakses kebutuhan informasi anda di akun Instagram Kecak Dance.

Penting diketahui juga, bagi wisatawan yang ingin menikmati Kecak Dance pada musim penghujan, jangan khawatir.

Panitia akan membagikan jas hujan kepada setiap peserta. Dijamin, kesakralan tari Kecak tak akan luntur walaupun diguyur.

(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved