Pelempar Bom Molotov di Kutalimbaru Masih Berkeliaran, Anak Istri Korban Takut di Rumah
Pelemparan bom molotov terjadi pada malam hari (Jumat, 1/10/2021). Saat itu belasan pemuda mengendarai sepeda motor dan berhenti di depan rumahnya.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warga Dusun III Namorube Jahe, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang yang rumahnya dilempar bom molotov mengaku kecewa dengan kinerja Polrestabes Medan.
"Karena sampai saat ini laporan kami belum berbuahkan hasil. Saya berharap kepada aparat kepolisian agar dapat segera menyelesaikan kasus ini," kata korban, Said Gurusinga, Minggu (7/11/2021).
"Padahal saat itu rumah saya hampir hangus terbakar akibat ulah pemuda diduga oknum anggota OKP (Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda)," sambungnya.
Pelemparan bom molotov terjadi pada malam hari (Jumat, 1/10/2021). Saat itu belasan pemuda mengendarai sepeda motor dan berhenti di depan rumahnya.
Tak lama kemudian, belasan pemuda itu melempar bon molotov sembari berteriak ke arah rumahnya yang rupanya dijadikan warung juga.
Kejadian mengerikan itu nyaris menewaskan istri dan anaknya. Pasalnya, istri dan anaknya tengah tertidur sewaktu itu. Sedangkan ia sendiri sedang berada di luar.
"Istri saya sedang tidur dan terbangun karena peristiwa penyerangan bom molotov. Menurut keterangan istri saya, di luar ramai karena terdengar suaranya. Tapi, istri saya tidak berani keluar karena takut," ungkapnya.
Api cepat berkobar hingga nyaris membakar seisi rumah. Beruntung, istri dan anaknya selamat. Dikatakannya bagian dalam warungnya hangus terbakar.
Akibat kejadian itu, anak dan istrinya menjadi trauma karena takut untuk tinggal sendiri di dalam rumah. Terlebih jika dirinya sedang keluar. Maka dari itu besar harapannya pelaku dapat segera tertangkap.
Dia mengaku, sebelum peristiwa itu tidak ada memiliki musuh atau perselisihan dengan siapapun. Dirinya pun heran kenapa rumahnya diserang. Tapi diduganya penyerangan itu dilakukan oleh orang bayaran.
"Karena kejadian pembakaran itu dilakukan pada dua tempat berbeda, yakni di Pancur Batu dan Kutalimbaru. Saya dengar cerita, kalau yang bakar rumah adalah orang bayaran," katanya.
Diketahui, Said melaporkan peristiwa itu ke Polrestabes Medan dengan nomor polisi: STTLP/B/1994/X/Yan 2.5/2021/SPKT Polrestabes Medan/Polda Sumut mandek.
Pelemparan bom molotov juga dialami Erna warga Jalan TK Immanuel, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang.
Erna juga sudah melaporkan aksi teror tersebut ke Polrestabes Medan, sesuai tanda bukti lapor nomor: STTLP/B/1945/X/Yan 2.5/2021/SPKT Polrestabes Medan/Polda Sumut.
Di samping itu, Plt Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Rafles Marpaung sempat dikonfirmasi terkait hal itu pada Kamis (4/11/2021) usai rilis tidak menjawab.
Ada pun sampai saat ini, Tribun Medan masih coba untuk mengkonfirmasi terkait perkembangan laporan tersebut di Unit Satreskrim Polrestabes Medan. (cr8/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/lokasi-pelemparan-bom-molotov-di-kutalimbaru.jpg)