News Video
Puluhan Warga Kebun Lada Geruduk Pabrik Plastik di Binjai, Limbah Pabrik Merusak Bibit Tanaman Warga
Puluhan masyarakat yang tinggal di Kelurahan Kebunlada, Kecamatan Binjai utara geruduk pabrik plastik Jalan Perintis Kemerdekaan.
Penulis: Satia | Editor: Fariz
TRIBUN MEDAN.com, BINJAI - Puluhan masyarakat yang tinggal di Kelurahan Kebunlada, Kecamatan Binjai utara geruduk pabrik plastik Jalan Perintis Kemerdekaan, Jumat (5/11/2021).
Datangnya puluhan masyarakat ini meminta kepada pemilik pabrik untuk menghentikan pembangunan. Dikhawatirkan, limbah pabrik plastik tersebut dapat membahayakan kesehatan warga dan lingkungan.
Bahkan, limbah pabrik tersebut sudah merusak bibit tanaman milik warga. Akibatnya, warga mengalami kerugian Rp 15 juta, dan belum ada pertangungjawaban dari pemilik perusahaan.
"Kami di sini menyampaikan aspirasi masyarakat, yang pertama mengenai limbah. Kedua mengenai teman kami yang datang dituduh meminta uang. Namun hal tersebut tidak benar. Teman kami datang untuk meminta kerjaan agar kami-kami ini bisa bekerja," ujar perwakilan massa, Herry Sagala usai aksi damai.
Massa meminta agar pembangunan pabrik tersebut segera dihentikan. Sebab, kata dia PT Primadaya Plastisindo mengingkari kesepakatan yang telah dibuat bersama dan berbuntut tekanan dari perusahaan.
"Masalah pekerja juga telah ingkar, di mana pekerja yang dipekerjakan dari luar dan mengakibatkan perselisihan antara pekerja dengan masyarakat setempat. Dibilangnya pula anjing babi teman kami, jadi wajar lah terpukul. Namun teman kami dibilang minta uang," urainya.
Buntutnya, Alam (37) warga Jalan Sedap Malam, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara diciduk Unit Pidana Umum Polres Binjai atas laporan M Ismail Sirait (52), belum lama ini.
"Terakhir ada teman kami yang bekerja mengalami kecelakaan kerja dan meninggal. Sampai hari ini tidak ada pengertian dari perusahaan. Empat hari korban bekerja sampai jam 9 malam terus dan meninggal di lokasi kerja. Namun tidak ada pengertian perusahaan, yang meninggal Buyung Sembiring pada November 2021," ujarnya.
Aksi damai massa diterima Pelita Sembiring selaku Mandor. Dia menepis tudingan pekerja yang dipekerjakan datang dari luar Kota Binjai.
"Ada 70 persen pekerja warga setempat. Mengenai santunan ada diserahkan oleh Pak Rusli. Pak Budi sebagai pekerja di sini juga ikut menyolatkan," ujarnya.
(wen/tribun-medan.com)