Konflik Israel Palestina

Yahudi Makin Kejam, 3 Masjid di Gaza Hancur Diserang Roket Israel, Hamas Mati-matian Lakukan Ini

Jet tempur Israel kembali menggempur Jalur Gaza, Palestina sepanjang Rabu (19/5/2021) malam sampai Kamis (20/5/2021).

ist
Warga Palestina berdoa di Masjid Al Aqsa - Yahudi Makin Kejam, 3 Masjid di Gaza Hancur Diserang Roket Israel, Hamas Mati-matian Lakukan Ini 

TRIBUN-MEDAN.com -  Perlakuan umat Yahudi makin hari makin tak punya hati nurani kepada rakyat Palestina.

Dikabarkan, tiga masjid di Gaza hancur akibat serangan roket Israel.

Hingga kini konflik antara Israel dan Palestina masih terus berlanjut.

Sejumlah serangan masih dilancarkan Israel terhadap pasukan Hamas yang menduduki Jalur Gaza.

Pun sebaliknya, Hamas juga tak mengendorkan serangannya terhadap Israel.

Sudah banyak fasilitas yang hancur, mulai dari sekolah, rumah sakit, termasuk rumah ibadah.

Jet tempur Israel kembali menggempur Jalur Gaza, Palestina sepanjang Rabu (19/5/2021) malam sampai Kamis (20/5/2021).

Serangan terbaru itu menewaskan enam orang dan menghancurkan tiga masjid, serta puluhan bangunan lainnya rusak ringan atau berat.

Dilansir AFP, Kamis (20/5/2021), serangan terbaru datang dari jet tempur dan artileri.

Tentara Israel menembakkan howitzer self-propelled 155mm ke Jalur Gaza di dekat kota selatan Israel Sderot pada Rabu (13/5/2021).
Tentara Israel menembakkan howitzer self-propelled 155mm ke Jalur Gaza di dekat kota selatan Israel Sderot pada Rabu (13/5/2021). (Menahem Kahana/AFP)

Pasukan ditempatkan di perbatasan utara dan timur Jalur Gaza, serta kapal perang di lepas pantai.

Rumah dan apartemen menjadi sasaran selain situs militer milik Hamas dan Jihad Islam,

Memaksa lebih banyak keluarga dari daerah perbatasan untuk meninggalkan rumah.

Sebagian mencari perlindungan di sekolah-sekolah yang dikelola PBB.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa 227 warga Palestina,

termasuk 64 anak-anak dan 38 wanita, telah tewas sejak awal pertempuran, sementara 1.620 lainnya terluka.

Di antara korban terakhir adalah Yusef Abu Hussein.

Seorang jurnalis Radio Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas.

Dia tewas ketika rumahnya dibom pada Rabu (19/5/2021) pagi.

Kantor media pemerintah di Jalur Gaza mengatakan 107 warga Palestina harus dievakuasi dari rumah mereka

Sehingga, menjadi 58.000 lebih warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal atau mencari perlindungan di sekolah dan tempat penampungan PBB.

Tiga masjid hancur dan 40 lainnya rusak dalam pemboman itu, kata Kementerian Wakaf Palestina.

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dan Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam mengatakan tembakan artileri diarahkan ke situs militer Jalur Gaza

Sebaliknya, pihak mereka terus menembakkan roket ke kota-kota Israel.

Jumlah serangan yang diluncurkan dari Jalur Gaza telah menurun dalam beberapa hari terakhir.

Di tengah-tengah meningkatnya pembicaraan tentang perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

Api ledakan kantor media Al Jazeera dan Associated Press di Gaza, setelah serangan udara Israel pada Sabtu (15/5/2021).
Api ledakan kantor media Al Jazeera dan Associated Press di Gaza, setelah serangan udara Israel pada Sabtu (15/5/2021). (POOL PHOTO/MAHMUD HAMS via AP)

Awalnya roket ditembakkan ke arah Tel Aviv dan kota-kota di Israel tengah.

Tetapi serangan rudal terbaru diarahkan ke daerah perkotaan yang berdekatan dengan Jalur Gaza.

Seperti Kota Ashkelon dan terkadang Ashdod.

Dawood Shehab, seorang pejabat Jihad Islam, mengatakan kesepakatan yang ditengahi melalui Mesir berarti serangan roket di Tel Aviv dihentikan.

Tetapi, harus ada imbalan, diakhirinya penghancuran menara tempat tinggal di Jalur Gaza.

"Kami menerima proposal pada Rabu (19/5/2021) pagi dari Mesir, yang saat ini sedang dirancang oleh Mesir, "kata Shehab kepada Arab News, Kamis (20/5/2021).

"Kami membahasnya, dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel," tambahnya.

"Tuntutan kami, menghentikan pelanggaran Israel atas Jerusalem dan Masjid Al-Aqsa," ujarnya.

"Memastikan rekonstruksi Jalur Gaza setelah perang berakhir," harapnya.

Shehab tampak puas dengan pencapaian faksi.

"Pertempuran menetapkan tujuannya untuk kami,"klaimnya.

"Masalah Jerusalem dihidupkan kembali di dunia," katanya.

"Menjadi diketahui oleh semua pihak, Jerusalem menjadi garis merah yang tidak dapat dilintasi," katanya.

Pertempuran itu menyusul bentrokan antara polisi Israel dan Muslim di Masjid Al-Aqsa.

Selain, rencana penggusuran warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Jerusalem.

Sebagai tanggapan, Hamas dan Jihad Islam menembakkan roket ke Jerusalem.

Mkhaimar Abusada, seorang profesor ilmu politik di Universitas Al-Azhar di Gaza, percaya Hamas telah mencapai kesuksesan dalam bentrokan terakhirnya dengan Israel dan popularitasnya telah meningkat.

“Popularitas Hamas telah meningkat di Tepi Barat, Jerusalem, dan bahkan di Jalur Gaza, meskipun terjadi pemboman" jelasnya.

"Itu adalah orang-orang Jerusalem yang meminta Hamas untuk campur tangan pada awalnya,” kata Abusada.

"Masalah Palestina terpinggirkan, terutama pada masa mantan Presiden AS Donald Trump," ujarnya.

"Tetapi telah menjadi masalah nomor 1 saat ini," katanya.

Dikatakan ada tiga sesi di Dewan Keamanan.

Jerusalem telah menjadi masalah penting di meja politisi, dan ini adalah hal yang baik secara politik, katanya.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Tiga Masjid di Gaza Hancur Kena Roket Israel, Enam Orang Tewas, Makin parah.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved