Perang Tersingkat dan Terlama
Daftar Perang Tersingkat dan Terlama di Dunia, Ada yang Cuma Sampai 38 Menit Saja
Ada perang yang berlangsung selama bertahun-tahun, seperti konflik Israel dan Palestina yang tak kunjung damai hingga kini.
TRIBUN-MEDAN.com - Peperangan sudah mewarnai sejarah umat manusia sejak ribuan tahun lalu.
Sejarah mencatat ada beberapa perang yang terjadi di masa lalu yang membawa berbagai detail konflik, pengaruh, dan durasi lamanya pertarungan terjadi.
Ada perang yang berlangsung selama bertahun-tahun, seperti konflik Israel dan Palestina yang tak kunjung damai hingga kini.
Di lain sisi, ada perang tersingkat di dunia yang berlangsung, dari 30 hari hingga 38 menit saja.
Berikut ulasan ringkasnya yang dilansir dari History of Yesterday:
Baca juga: 6 Daftar Artis Dunia Soroti Aksi Israel Bombardir Palestina, Bella & Gigi Hadid hingga Rihanna
1. Perang 30 hari: Yunani dan Turki
Pada 1897, perang terjadi antara Kekaisaran Yunani dan Kekaisaran Ottoman.
Orang Yunani ingin mengambil alih pulau Kreta, yang memiliki mayoritas penduduk Yunani dan berada di bawah kendali pihak Kekaisaran Ottoman.
Sultan Abdul Hamid adalah penguasa Ottoman pada periode itu.
Ketika orang Yunani berusaha untuk mengambil alih pulau itu, Kekaisaran Ottoman memberikan perlawanan, yang secara militer Yunani tidak siap untuk berperang.
Ketika konflik terjadi di Kreta menantang Ottoman, tentara Yunani tiba di pulau itu.
Karena tidak siap, pasukan Yunani tumbang dalam hitungan 30 hari. Perang ini adalah satu-satunya yang terjadi di antara keduanya pada abad itu.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Israel, Berawal dari Mandat Inggris hingga Munculnya Kelompok Yahudi Radikal
2. Perang 24 hari: Georgia dan Armenia
Perang Georgia dan Armenia berlangsung pada 1918 atas sengketa distrik di Lori, Javerkehti, dan Borchalo.
Pada 1918, Rusia menandatangani perjanjian untuk mengembalikan distrik-distrik ini, yang mereka tempati selama perang melawan Kekaisaran Ottoman pada 1877–1878.
Namun, wilayah ini tidak berada di bawah kendali administratif Rusia. Sebaliknya, Georgia, Azerbaijan, dan Armenia secara kolektif menguasai daerah-daerah ini.
Daerah-daerah ini didominasi oleh orang-orang Armenia dan Georgia. Saat Perang Dunia I berakhir, wilayah tersebut diambil alih oleh Kekaisaran Ottoman.
Setelah kekaisaran runtuh, perkelahian terjadi antara orang Georgia dan Armenia untuk menguasai daerah-daerah tersebut.
Dimulai pada 7 Desember 1918 hingga 31 Desember. Perang Georgia-Armenia ini diakhiri oleh Inggris dan Perancis.
Lalu, disepakati distrik-distrik tersebut dikendalikan atas pemerintahan gabungan Georgia-Armenia.
Baca juga: Sudah Diteliti Ilmuwan, Ternyata Covid-19 Bisa Bikin Penis Sulit Ereksi
3. Perang 13 hari: India dan Pakistan
Salah satu perang terbesar namun terpendek yang terjadi antara India dan Pakistan terjadi pada 1971.
Hasil paling signifikan dari perang ini adalah pembebasan Bangladesh.
Perang kemerdekaan Bangladesh terjadi sekitar waktu yang sama dan sebagai konsekuensi dari konflik berkelanjutan antara Pakistan timur dan barat setelah pemilu pada 1970 di Pakistan.
Perang India dan Pakistan dimulai ketika angkatan udara Pakistan menyerang 11 stasiun udara India, yang meningkatkan permusuhan antara kedua negara.
Perang India dan Pakistan selama 13 hari berlangsung antara tanggal 3 dan 16 Desember 1971.
Perang berakhir dengan Pakistan di pihak yang kalah, dan pembentukan negara Bangladesh terjadi.
Baca juga: Tak Hanya Dewasa dan Lansia, Waspada Diabetes pada Anak, Ini Gejala dan Pecegahannya
4. Perang 6 hari: Israel dan negara Arab
Perang tersingkat ini berdurasi 6 hari, tapi dianggap sebagai salah satu konflik paling berdarah dalam sejarah.
Konflik terjadi pada Juni 1967 antara Israel dan tiga negara Arab, yaitu Mesir, Suriah, dan Yordania.
Perang ini meletus sebagai akibat dari ketegangan yang parah antara negara-negara Arab dan Israel.
Pada 1948, sekelompok negara Arab memimpin invasi yang gagal ke negara Yahudi.
Tekanan politik dan perselisihan militer berlanjut untuk waktu yang lama hingga pada April 1967, Israel dan Suriah terlibat dalam pertempuran udara yang parah.
Setelah itu, Mesir dan Yordania mendukung sekutu Suriah mereka untuk konflik lebih lanjut.
Pada 5 Juni 1967, Israel melancarkan serangan udara ke Mesir secara mendadak. Serangan ini membuat orang Mesir tidak siap.
Segera setelah Israel memusnahkan lebih dari 90 persen angkatan udara Mesir, mereka menuju ke Yordania, Irak, dan Suriah, melenyapkan angkatan udara mereka juga.
Serangan mendadak Israel mengakibatkan banyak korban di Mesir, Suriah, dan Yordania, tapi perang melawan Israel terus berlanjut selama lima hari ke depan.
Pada hari ke-6 perang, 10 Juni 1967, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memulai gencatan senjata di antara mereka.
Selama 130 jam pertempuran singkat, lebih dari 800 orang Israel tewas. Namun, pada saat yang sama, orang-orang Arab 5 kali lebih banyak yang terbunuh.
Baca juga: Wajah Membengkak Ashanty Gara-gara Idap Autoimun: Doain Aku Mau Banget Sembuh
5. Perang 38 menit: Inggris dan Zanzibar
Perang Inggris-Zanzibar terjadi pada 1896, dikenal sebagai perang tersingkat dalam sejarah.
Semuanya dimulai pada 1890, ketika sebuah perjanjian ditandatangani antara Jerman dan Inggris.
Perjanjian tersebut menetapkan kesepakatan bahwa negara bagian Zanzibar berada di bawah dominasi Inggris, sedangkan tanah Tanzania yang tersisa berada di bawah kendali Jerman.
Beberapa tahun kemudian, pada 1893, Hamad bin Thuwaini menjadi penguasa Zanzibar.
Setelah pemerintahan tiga tahun yang damai, Hamad tiba-tiba meninggal, dan tempatnya diambil alih oleh sepupunya Khalid bin Bargash.
Penunjukan tersebut terjadi tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada Inggris.
Ketika pihak Inggris mengetahui tentang ini, mereka memerintahkan Bargash untuk menyerahkan posisi tersebut. Bargash bersikukuh, tidak mengindahkan peringatan apapun yang dikirimkan oleh Inggris.
Baca juga: Sudah 3 Negara Arab Ultimatum Israel, Arab Saudi dan Mesir Serukan Gencatan Senjata di Palestina
Setelah berulang kali diancam dan diperingatkan, tentara Inggris menyerang istana Sultan, yang diamankan dengan lebih dari 3000 orang.
Ketika pertarungan dimulai, Bargash melarikan diri dari istana melalui jalan keluar rahasia, meninggalkan anak buahnya yang bertarung melawan musuh.
Setelah lebih dari setengah jam, bendera kerajaan istana diturunkan, dan perang terpendek dalam sejarah pun berakhir.
Meski singkat, perang itu menyebabkan banyak kematian, kebanyakan dari pihak yang kalah.
Lebih dari 500 tentara tewas dan beberapa ratus terluka parah. Bargash melarikan diri ke daratan Tanzania dan berada di bawah perlindungan angkatan laut Jerman.
Akhirnya, dia ditangkap oleh Inggris dan diasingkan. Di sisi lain, tahta Zanzibar diambil alih oleh pendukung Inggris, Sultan Hamud bin Muhammad yang memerintah selama setengah dekade berikutnya.
Baca juga: Netanyahu tak Gentar Tetap Perintahkan Israel Serang Palestina: Belum Berakhir & Operasi Berlanjut
Perang telah ada sejak masa lampau dan mewarnai perjalanan manusia dari abad ke abad. Jenderal terkenal asal Prusia, Carl von Clausewitz, bahkan menyebut perang adalah diplomasi dalam bentuk lain.
Faktanya, ada sejumlah perang yang telah terjadi selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad.
Dilansir dari World Atlas, berikut daftar perang terlama yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.
5. Romawi Kuno lawan Bangsa Jermanik (681 tahun)
Perang ini merupakan peperangan antara Romawi kuno melawan bangsa Jermanik awal yang masih bersuku-suku.
Kekerasan dimulai pada 113 sebelum Masehi (SM) ketika Suku Cimbri dan Teuton bermigrasi ke wilayah yang dikuasai oleh Republik Romawi.
Selama bertahun-tahun, Romawi menunjukkan kekuatan militer mereka. Namun pada abad ke-5 Masehi, keunggulan itu mulai goyah.
Ketika itu, Pemimpin Visigoth, Alaric I berhasil membuat Romawi kewalahan dan beberapa kali melakukan pengepungan di Roma.
Pada 410, budak, pemberontak, dan gladiator diam-diam membuka gerbang Roma untuk Visigoth. Setelah itu, Alaric I masuk dan menjarah kota selama tiga hari.
Kekerasan serupa berlanjut hingga abad ke-6 melalui berbagai penyerangan dan pertempuran. Setelah 681 tahun perang, konflik tersebut akhirnya berakhir pada 569.
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Tahajud di Sepertiga Malam, Lengkap dengan 8 Keutamaannya
4. Perang Romawi-Persia (681 tahun)
Selama 681 tahun, Perang Romawi-Persia adalah serangkaian pertempuran yang terjadi antara Kekaisaran Romawi dan Kekaisaran Persia sejak 54 SM.
Mirip dengan perbedaan agama memainkan peran kecil dalam konflik tersebut. Tetapi masing-masing kerajaan bertekad untuk memperluas perbatasan mereka dan sengketa sebagian besar bersifat teritorial.
Kedua belah pihak mengalami beberapa kemenangan dan kekalahan, memperoleh dan kehilangan wilayah selama 681 tahun.
Terlepas dari itu, meski telah berhadapan dalam berbagai pertempuran, perbatasan antara kedua kerajaan sebagian besar tetap tidak berubah.
Konflik berlanjut tidak lama setelah penggulingan Kekaisaran Persia dan pendirian Kekaisaran Sassaniyah oleh Ardashir I.
Setelah Romawi pecah menjadi Romawi Timur dan Romawi Batar, Romawi Timur yang berubah nama menjadi Bizantium juga masih berperang dengan Kekaisaran Sassaniyah.
Periode kekerasan seperti itu rupanya juga membuat kedua belah pihak kelelahan dan lemah dan membuat mereka rentan terhadap pasukan Arab yang mulai bersatu.
Kekaisaran Sasaniyah runtuh dengan cepat dan benar-benar runtuh setelah pasukan Arab bangkit dan melawan mereka dan peperangan Persia dengan Romawi berakhir.
Setelah itu, pasukan Arab gantian menyerang Bizantium. Akibatnya, wilayah kekuasaan Bizantium semakin terdesak.
Baca juga: Harta Kekayaannya Melimpah, Intip Rumah Artis Agnez Mo yang Mewah Bukan Main, Ini Fasilitasnya
3. Perang Bizantium-Bulgaria (715 tahun)
Ketika Kekaisaran Bulgaria Pertama dibentuk pada tahun 681, saat itu pula mereka terlibat konflik dengan Kekaisaran Bizantium hingga 715 tahun lamanya.
Tertarik dengan perluasan wilayah ke arah barat daya, Bulgaria awalnya mengalami kemenangan awal.
Pada abad ke-10 Masehi, Kekaisaran Bulgaria lemah karena terlibat dalam banyak perang, termasuk perang dengan Rusia.
Pada 1018, Kekaisaran Bulgaria akhirnya jatuh ke tangan Kekaisaran Bizantium.
Namun, setelah serangkaian pemberontakan, mereka berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah mereka karena Kekaisaran Bizantium mengalami masalah internal.
Meskipun kedua belah pihak berdama dan penandatanganan perjanjian yang akhirnya mengakui Kekaisaran Bulgaria, kekerasan tidak berhenti.
Konflik berlanjut hingga 1396 ketika Bulgaria dikalahkan oleh Turki Ottoman. 57 tahun kemudian, Ibu Kota Bizantium, Konstantinopel, juga jatuh ke tangan Kesultanan Turki Ottoman.
Baca juga: Warisi Paras Rupawan Orangtuanya, Lihat Cantiknya Anak Gadis Primus Yustisio dan Jihan Fahira
2. Perang Inggris-Perancis (748 tahun)
Perang antara Inggris-Perancis adalah serangkaian bentrokan antara Inggris dan Perancis yang dimulai pada 1066.
Ketika itu, ketika William, Duke of Normandy, dan 7.000 tentara Perancis menyerbu Inggris. William percaya bahwa dia memiliki klaim yang sah atas takhta Inggris.
Pertempuran ini mengakibatkan perseteruan sengit yang berlangsung hampir 750 tahun. Konflik tersebut akhirnya berakhir pada tahun 1815 ketika Napoleon Bonaparte kalah.
Dalam pertempuran itu, Inggris dan beberapa negara lain membentuk koalisi untuk melawan Perancis dalam Pertempuran Waterloo, yang pada akhirnya mengakhiri pemerintahannya.
Napoleon dikirim ke pengasingan untuk kedua kalinya, kali ini ke pulau Saint Helena. Di sana, dia meninggal enam tahun kemudian.
1. Reconquista (781 tahun)
Reconquista, juga dikenal sebagai Perang Salib Iberia, adalah serangkaian kampanye militer yang berlangsung selama 781 tahun.
Konflik dimulai pada 711 ketika Muslim asal Afrika Utara merebut Semenanjung Iberia dari Visigoth.
Pada abad ke-11 Masehi, ksatria Kristen dari seluruh Eropa berusaha untuk merebut kembali wilayah Spanyol dan Portugis tersebut.
Pada 1085, umat Kristen mengalami kemenangan besar pertama mereka ketika Raja Alfonso VI merebut Toledo.
Lebih dari seabad kemudian, Muslim Moor kalah dalam pertempuran di Las Navas de Tolosa, kekalahan besar yang tidak akan pernah bisa mereka pulihkan.
Pada 1252, kekuasaan Muslim atas Semenanjung Iberia hanya tersisa di Granada. Ketika kota itu jatuh pada 1492, konflik selama berabad-abad akhirnya berakhir.
Baca juga: Nasib Tragis Dialami Model Cantik Ini, Diculik, Tubuhnya Dibom, Diduga Jadi Simpanan Eks PM Malaysia
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini sudah tayang di Bangka Pos
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/perang_20171208_233240.jpg)