News Video
Massa Demo di Kantor Golkar Sumut, Menuntut Zainuddin Purba Dipecat dari Partai
Yudi William Pranata, Koordinator aksi, menyuarakan, agar Mahkamah Partai Golkar Sumut memecat atau melakukan PAW terhadap Zainuddin.
Penulis: Arjuna Bakkara |
Massa Demo di Kantor Golkar Sumut, Menuntut Zainuddin Purba Dipecat dari Partai
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN -Massa mendatangi Kantor DPD Golkar Sumut di Jalan Wahid Hasyim, Medan, Kamis (25/3/2021). Mereka menyuarakan beberapa tuntutan terhadap Ketua DPD Golkar Sumut, Musa Razekshah terkait kader Golkar, Zainuddin Purba, yang disebut-sebut korupsi.
Mereka membawa poster bertuliskan "Meminta Kejatisu ungkap kasus dugaan korupsi dana TPTGR (Zainuddin Purba) ketika menjadi anggota DPRD Kota Binjai pada periode 2004-2009 sebesar Rp 360.769.900.
Mereka juga membawa spanduk bertuliskan "mendesak Kapolda Sumut tuntaskan kasua perjalanan dinas Fiktif mantan Ketua DPRD Binjai Zainuddin Purba 2017-2018".
Yudi William Pranata, Koordinator aksi, menyuarakan, agar Mahkamah Partai Golkar Sumut memecat atau melakukan PAW terhadap Zainuddin.
Kemudian mendesak Ketua Golkar Sumut memanggil Zainudin Purba terkait dugaan korupsi tentang perjalanan dinas Ketu DPRD Binjai tahun 2017-2018 dan terlibat tentang sewa kantor DPRD Binjai yang sekarang masih ditangani Kejari Binjai.
"Kepada DPD Golkar Sumut, agar memecat Zainuddin Purba terkait banyaknya masyarakat yang dirugikan atau pengusaha yang dirugikan secara finansal yang dinajikan proyek pemerintah dan salah satu contohnya Zainuddin Purba menjaminkan salah satu Kader Partai Golkar Binjai Timur yang masih belum jelas kasusnya ditangani oleh penegak hukum," teriak Yudhi.
Setelah menyauarakan tuntutannya di depan DPD Golkar, Yudhi dan rekannya dipersilajan masuk ke gedung bertemu pengurus-pengurus Golkar Sumut. Mereka diterima Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM DPD Golkar Sumut HM Hanafiah Harahap dan beberapa pengurus lainnya.
Hanafiah Harahap, mengatakan, dalam hal ini sikap Golkar Sumut tidak menjustifikasi terlebih dahulu. Langkah awal, kata dia mereka harus melakukan verifikasi facfual terlebih dahulu.
"Kami tidak boleh menginterfensi apa yang menjadi ranah penegak hukum. Saya dan DPD sepakat, ini akan kami bicarakan. Namun, kami akan verivikasi secara factual,"ungkap Hanafiah yag juga Anggota DPRD Sumut tersebut menjawab rombongan.
Atas usulan tersebut, Hanafi akan menyampaikan materi yang disampaikan pata mahasiswa tersebut ke Pimpinan DPD. Kemudian akan mempelajarinya serta mendiskusikan hal itu secara organisasi untuk mendudukan dasar hukumnya.
Sementara itu, H Zainuddin Purba, dihubungi melaui telepon menanggapi santai terkait demo dan tudingan tersebut. Menurutnya, aksi tersebut dimotori bandar narkoba dan pemilik doskotik di Binjai.
"Ya, dari dulu lah. Selama saya tahu, dia selalu subyektif. Yang kedua, saya paham hari ini saya berhadapan dengan bandar narkoba dan diskotik SG Binjai yang banyak uangnya menggunakan oknum-oknum mahasiswa dengan uang. Salah satunya inilah, yang unjuk rasa ini,"terang Zainuddin Purba.
Kata Zainuddin, massa yang menyebut namanya Gembira itu sudah unjuk rasa di Binjai dan sudah diterima pihak Kejaksaan dan pihak kejaksaan itu sudah menyampaikan perihal yang berkaitan dengan hukum. Namun, menurut Zainuddin, demo tersebut adalah dana yang diberikan bandar narkiba dan diskotik belum habis dipakai.
"Ya, untuk membungkam saya untuk tidak selalu berkomentar tentang penutupan diskotik. Dan saya tahu, berapa uang yang mereka terima itu,"ujar Zainuddin.
Zainuddin menyebut dirinya masih konsen untuk penutupan diskotik di Binjai. Dia juga mengaku sudah bertemu Kapolda Sumut terkait hal itu.
Karenanya, menurut Zainuddin, atas upayanya menyuarakan penutupan diskotik, dia dihalangi sekumpulan mahasiswa yang mengaku aktivis.
Penggerak mahasiswa tersebut, kata Zainuddin adalah pemilik Diskotik SG di Binjai. Di diskotik tersebut kata Zainuddin baru-baru ini juga ada istri oknum polisi yang meninggal karena over dosis narkoba.
"Jadi ketika saya sangat vokal bersama pemerintah tiga kabupaten kota, Langkat, Binjai dan Deli Serdang seera bertemu Kapolda Sumut agar ini ditutup saya didemo. Tapi, satu yang pasti aku kan di Binjai 3 periode dan majulah aku jadi anggota DPRD Sumut itu tanpa sepeser uang pun, aku enggak bohong. Jadi aku siap melayani rakyatku," ujar Zainuddin.
Berkaitan dengan dana TPTGR, kata Zainuddin mengatakan benar adanya pada masa bakti mereka. Namun, itu menurut dia tanpa unsur kesengajaan dan dulunya ada keluar peraturan pemerintah. Jadi dibentuk tim panitia daerah antara dewan yang memilih atau rakyat yang memilih," sebut dia.
Ketika itu dibentuk tim TPTGR, dan kemudian menjadi temuan. Temuan TPTGR itu, kata dia apabila belum memiliki dana maka legislatif menyerahkan surat kendaraan atau alas hak surat tanah ke pemerintah sesuai dengan nilai temuan.
Karena, kata Zainuddin, dia telah menyerahkan surat tanah miliknya ke Pemko sesuai nilai. Ketika itu sudah menjadi prioritas Pemko Binjai, maka tim TPTGR tinggal menjual tanah tersebut.
Ketika itu, kata Zainuddin secara massal mereka telah menyerahkan alas hak atas surat tanah yang mereka mikiki ke Pemko Binjai untuk mengganti kerugian negara. Hingga hari ini surat tersebut juga berada di Pemko Binjai.
Atas hal itu, kata Zainuddin Purba mengaku tetap komit menutup diskotik di Binjai serta melawan bandar narkoba. "Saya selalu sampaikan, seperti di Faceebook saya. Bawa keluarga kalian, saya enggak pernah takut, karena kalian diotaki bandar naroba saya bilang. Saya hanya fokus diskotik yang menghancurkan masa depan generasi muda ini tutup, karena sampai sekarang masih buka siang dan malam," kata Zainuddin Purba.
(Jun-tribun-medan.com)