Mancanegara

Kemungkinan AS Kalah Perang dari China di Laut, tapi AS Punya Pentagon Pasukan Khusus dari Langit

Perang dingin China versus AS bermula dari angapan China yang menilai pihak Amerika Serikat ikut campur urusan soal Taiwan.

Ist/handout
Kemungkinan AS Kalah Perang dari China di Laut, tapi AS Punya Pentagon Pasukan Khusus dari Langit 

TRIBUN-MEDAN.com - Fakta Jika Perang, Amerika Serikat Bisa Kalah dari China di Laut, Namun Pentagon Punya Pasukan dari Langit, pasukan seperti apakah yang dimiliki pemeritanhan Joe Biden itu, berikut beberapa informasi yang dihimpun, jika China, benar-benar perang menghadapi militer AS.

Seperti diketahui, perang dingin antara China dan Amerika Serikat terus berlanjut. Situasi makin memanas setelah Rusia kini menyatakan bergabung bersama China untuk melawan pemerinta AS.

Perang dingin China versus AS bermula dari angapan China yang menilai pihak Amerika Serikat ikut campur urusan soal Taiwan.

Seperti diketahui, benturan China dan Amerika Serikat, bermula saat Taiwan ingin merdeka.

Persoalan ini berlanjut saat China menganggap hal itu suatu pembangkangan, sebab Taiwan adalah bagian dari China.

Saat ketegangan terjadi, pihak Amerika Serikat masuk, setelah Taiwan berusaha mancari dukungan internasional dan AS membuka kran dukungan.

Sebab sejarah pun berbicara, jika AS sebenarnya memang memiliki kedekatan dengan Taiwan. Ketika As mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979, meski begitu AS tetap menjadi sekutu tidak resmi dan pendukung militer terpenting bagi Taiwan di bawah Taiwan Relations Act.

Makanya hingga kini AS tetaplah bagian dari sekutu Taiwan dan secara diplomatis mendukung Taiwan sebagai negara yang berdaulat.

Melihat hal inilah Presiden China Xi Ping marah dan berkeras tidak akan membiar Taiwan merdeka. Ia bahkan bersumpah akan melakukan segala cara, termasuk perang militer untuk mempertahankan Wilayah Taiwan.

Jika terjadi perang antara China versus Amerika Serikat, maka siapakah yang akan memanangkan pertarungan?

Seperti diketahui, China disebut-sebut akan memenangkan pertarungan di laut apalagi dibantu Rusia. Namun Amerika Serikat akan unggul jika bertarung di udara, karena besarnya angkatan perang Amerika Serikat.

Berikut beberapa Fakta Tentang Ada Kuat China vs Amerika Serikat:

1. AS Anggap Invasi China ke Taiwan sangat Bahaya

Termasuk perang melawan AS yang selama getol memberikan dukungan dan sebagai sekutu tidak resmi dari Taiwan.

Hal itu pun diungkapkan pula oleh Calon Komandan Armada Militer AS untuk Indo-Pasifik (USPACOM), Laksamana Jhon Aquilino, bahwa China menilai pemulihan kendali atas Taiwan sebagai prioritas nomor satu.

Sebab, penguatan aprta komnikas China dipertaruhkan dengan masalah Taiwan. Bahkan menilai ancaman invasi China ke Taiwan paling bahaya.

Aquilino mengatakan dirinya tidak setuju dengan pernyataan mantan Komandan USPACOM yang baru pensiun, Philip Davidson, bahwa China bisa mengambil alih Taiwan dalam waktu enam tahun ke depan.

"Pendapat saya adalah masalah ini lebih dekat dengan kami daripada yang dipikirkan kebanyakan orang dan kita harus menangani ini," ucap Aquilino seperti dikutip AFP.

Aquilino memaparkan ancaman China terhadap Taiwan itu bervariasi. AS, katanya, benar-benar harus meningkatkan anggaran pertahanan seperti yang diusulkan, yakni US$27 miliar, demi memperkuat pertahanan di kawasan itu "dalam waktu dekat dan kondisi darurat."

"Partai Komunis China telah menghasilkan beberapa kemampuan di wilayah yang dirancang untuk menghalangi kami. Kekhawatiran paling berbahaya adalah kekuatan militer melawan Taiwan," ucap Aquilino.

2. Fakta Kekuatan China dan AS, Siapa Menang?

Saat ini memang China dianggap memiliki angkatan laut terkuat di dunia.

Apalagi saat ini China juga telah membentu aliansi dengan Rusia yang juga pernah menyandang angkatan laut terkuat di dunia.

Tentu akan sengat mengerikan gabungan kekuatan China Rusia jika melakukan pertempuran laut.

Hal itu tentu akan menjadi masalah besar bagi musuh bebuyutan mereka Amerika Serikat.

Akan tetapi meski Amerika kalah dengan China-Rusia jika melakukan pertempuran laut.

Ternyata Amerika masih unggul jauh jika melakuka pertempuran udara meski musuhnya adalah China-Rusia sekalipun.

Menurut 24h.com.vn, pada Senin (22/3/21), data terbaru mengatakan AS memiliki armada pesawat tempur terbesar di dunia.

Secara total, Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Angkatan Laut, Amerika memiliki lebih dari 13.000 pesawat.

Akan tetapi meski Amerika kalah dengan China-Rusia jika melakukan pertempuran laut.

Ternyata Amerika masih unggul jauh jika melakuka pertempuran udara meski musuhnya adalah China-Rusia sekalipun.

Menurut 24h.com.vn, pada Senin (22/3/21), data terbaru mengatakan AS memiliki armada pesawat tempur terbesar di dunia.

Secara total, Angkatan Udara, Angkatan Darat dan Angkatan Laut, Amerika memiliki lebih dari 13.000 pesawat.

Pesawat tempur kedua yang paling umum digunakan adalah Su-27/30 Rusia dengan 1.057 dalam pelayanan, terhitung 7%.

Rusia menempati urutan kedua dalam peringkat keseluruhan, China berada di urutan ketiga, diikuti oleh India di tempat keempat.

Keluarga pesawat Flanker (Su 27/30/35) masih menjadi tulang punggung Angkatan Udara Rusia, dengan tambahan generasi kelima Su-57.

Jumlah pesawat Rusia lebih dari 4.000.

Pesawat tempur ketiga dan keempat yang paling banyak digunakan juga milik Amerika: F-15 dan F-18.

Namun, yang mengejutkan, Pakistan telah melampaui Rusia dan China dalam jumlah pesawat/helikopter latih, nomor dua setelah AS.

China memiliki 3.160 pesawat operasional.

Sebagian besar dari jet tempur ini adalah replika Su-27/30 yang diproduksi di dalam negeri.

Meskipun ada kemajuan dalam pengembangan pesawat tempur siluman generasi ke-5 mereka sendiri, seri-J.20

Pesawat asli China adalah pesawat tempur J-10.

Kebijakan perang China diyakini menjadi salah satu alasan peningkatan belanja militer di Asia dan Oseania, menurut Laporan Perdagangan Senjata Global dari Institut SIPRI, Swedia.

India berada di urutan ke-4 dalam daftar dengan 2.119 pesawat operasional.

Mereka memiliki 242 Su-30MKI, 132 MiG-21, 130 Jaguar, dan 65 MiG-29, di antara pesawat lainnya.

Di bawah program modernisasi, Angkatan Udara India juga telah memesan 36 pesawat tempur ringan Rafale Prancis dan 83 Mk-1A Tejas untuk dikembangkan di dalam negeri.

Korea Selatan dan Jepang memenangkan tempat ke-5 dan ke-6 dalam peringkat global dengan masing-masing 1581 dan 1480 pesawat.

Ketika sebuah kapal induk bertenaga nuklir Amerika berlayar, kapal itu biasanya membawa 90 armada pesawat sayap tetap dan helikopter, kekuatan yang lebih kuat dari mayoritas angkatan udara dunia.

Karena Angkatan Laut AS memiliki 11 kapal semacam itu, bersama dengan kapal serbu amfibi yang mampu mengoperasikan jet tempur.

Tidak mengherankan jika militer AS mengoperasikan jet tempur paling banyak, melampaui bendera nasional pada jarak yang cukup jauh.

India berada di urutan keempat dengan 2.119 pesawat dalam buku dan juga mengoperasikan pesawat domestik Tejas.

Tetapi armada pesawat India adalah mimpi buruk logistik dengan Su-30, MIG-21 dan MIG-29 buatan Rusia.

Mereka juga memiliki Rafale dan Mirage 2000 buatan Prancis, Jaguar Inggris/Prancis dan beberapa tipe Amerika terbaru seperti pesawat patroli marinir P-8 Neptunus dan helikopter serang AH-64 Apache.

(*/ tribunmedan.id)

Sumber:  Intisari Online

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved