Korban Politik KLB Sumut: Ketua DPD Demokrat Kepri Apri Sujadi dan Ketua DPC Karimun Dipecat

Sekretaris DPD Demokrat Kepri, Husnizar Hood juga menduga Apri Sujadi memutuskan untuk mengikuti KLB Sumut karena dia ingin berlindung ke Moeldoko.

Editor: Tariden Turnip
tribun batam
Korban Politik KLB Sumut: Ketua DPD Demokrat Kepri Apri Sujadi dan Ketua DPC Karimun Dipecat. Bupati Bintan Apri Sujadi yang juga Ketua DPD Demokrat Kepri 

TRIBUN-MEDAN.COM -  Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Kepulauan Riau (Kepri) Apri Sujadi dan Ketua DPC Demokrat Karimun Iwan Kusuma Atmaja menjadi korban politik KLB Sumut beberapa hari lalu.

Apri Sujadi dan Iwan Kusuma Atmaja resmi dipecat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat AHY karena mengikuti Kongres Luar Biasa Demokrat di The Hill Resort Sibolangit Jalan Letjend Jamin Ginting Kilometer 45,3 Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

"Dua kader itu yang memiliki suara sah. Kalau kader yang lain tidak ada terpantau. Saat KLB berlangsung kita juga adakan rapat koordinasi di Batam. Kader hadir semua, kecuali 2 nama itu saja," ujar Sekretaris DPD Demokrat Kepri, Husnizar Hood, Senin (8/3/2021).

Posisi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Kepulauan Riau (Kepri)  kini dijabat oleh Plt Ketua DPD Partai Demokrat, Renanda.

"Iya, dia bukan dipecat tapi jabatannya dijadikan Plt. Orang pusat yang jabat Plt itu. Renanda," kata Husnizar. 

Menurut Husnizar, kebijakan DPP Partai Demokrat menjadikan Renanda sebagai Plt Ketua DPD Partai Demokrat Kepri karena Apri Sujadi mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) mulai tanggal 5 hingga 7 Maret 2021 di The Hill Resort Sibolangit Jalan Letjend Jamin Ginting Kilometer 45,3 Suka Makmur Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

"Sebenarnya sebelum dia berangkat ke sana, DPP sudah buat surat terkait Plt itu sebagai antisipasi.

Saya baru dapat suratnya kemarin (Sabtu, 6 Maret 2021)," kata Husnizar saat dikonfirmasi TribunBatam.id, Minggu (7/3/2021).

Husnizar mengaku selama ini tidak bisa berkomunikasi dengan Apri Sujadi.

Bahkan ketika KLB berlangsung, dia masih coba berkomunikasi dengan Bupati Bintan itu untuk meminta arahan.

Husnizar juga menduga Apri Sujadi memutuskan untuk mengikuti KLB Sumut karena dia ingin berlindung ke Moeldoko.

"Mungkin dia mau berlindung. Soal itu, tanyakan saja ke Apri.

Karena dia bukan anggota Demokrat lagi. Jadi, saya bebas," ungkap Husnizar.

Ia menegaskan, DPD Demokrat Kepri masih tegak lurus di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kami buktikan itu dengan membuat surat pernyataan tidak memberikan mandat ikut dalam KLB tersebut," tegasnya.

Ia mengatakan, memang peristiwa yang membuat para kader di Kepri sedih, lantaran mengetahui Ketua DPD Demokrat Kepri yang dijabat Apri Sujadi waktu itu hadir dalam KLB tersebut.

"Marah kami sebagai kader, kenapa ikut. Tapi itu hak mereka dengan segala konsekuensinya. DPP sudah mengambil tindakan tegas dengan mengganti posisi ketua itu," ujarnya.

Meski begitu Husnizar pemecatan Apri Sujadi tidak berpengaruh pada sang istri Deby Maryanti yang merupakan anggota DPRD Kepri.

''Inikan hal yang berbeda ketika beliau (Apri Sujadi) menjadi Ketua Partai dan kawan-kawan menjadi anggota DPRD, tak ada hubungannya," ujarnya, Senin (8/3/2021).

Ia meminta kepada seluruh fraksi DPRD Partai Demokrat di Kepri untuk tetap bekerja sesuai tugas-tugasnya, menjaring aspirasi masyarakat.

"Ingat ini hal yang berbeda. Mereka menjadi anggota dewan dan berjuang karena partai dan mereka sendiri. Bukan karena kepemimpinan. Kami pun pengurus tidak akan melakukan itu juga," jelasnya.

Saat dihubungi Tribunbatam.id, Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderirasi dan Keanggotaan (BPOKK) Cabang DPC Demokrat Karimun, Supriadi menyebutkan, KLB yang digelar dinilai telah menyalahi aturan main yang ada pada tubuh partai besutan SBY tersebut.

"Dilaksanakannya KLB sah-sah saja, namun harus melalui tahap dan mekanisme yang ada sesuai AD/ART partai. Dari apa yang dipertontonkan, akhirnya menunjukkan kepada masyarakat berpolitik yang tidak mendidik," ucap Supriadi, Senin (8/3/2021).

Ia menilai, apa yang diperlihatkan dalam pelaksanaan KLB itu menunjukan cara berpolitik yang tidak santun dan inkonstitusional. Belum lagi, Moeldoko yang notebenenya bukan merupakan kader Demokrat.

"Moeldoko yang pada dasarnya bukan merupakan kader Partai Demokrat. Sehingga cara berpolitik yang kotor terlihat jelas pada hari ini," tambahnya.

Selain itu, hingga saat ini pihaknya masih mengakui AHY sebagai Ketua Umum DPP pusat yang sah secara struktur Partai Demokrat.

Meski ada perbedaan pendapat, namun komitmen pihaknya tetap mengakui struktur partai Demokrat yang lama.

"Cara-cara yang dilakukan seharusnya mengedepankan politik santun dan beradab, sesuai yang dianut oleh partai Demokrat sendiri," pungkasnya.

Artikel ini dikompilasi dari tribunbatam.id dengan judul Hadiri KLB, Ketua DPC Demokrat Karimun Dipecat, Ini Kata Ketua BPOKK Supriadi Soal KLB, Nasib Apri Sujadi Setelah Dipecat dari Ketua DPD Demokrat Kepri, Ini Kata Husnizar Hood

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved