News Video

HUJAN BADAI Seng Rumah Warga Tembung Terbang, Wanita Penjual Yakult Ini Bersyukur Orangtua Selamat

Aini mengungkapkan bahwa detik-detik kejadian ini terjadi saat ia ingin berangkat kerja pada Selasa (15/9/2020) sore hari pukul 16.00 WIB.

Editor: M.Andimaz Kahfi

HUJAN BADAI Seng Rumah Warga Tembung Terbang, Wanita Penjual Yakult Ini Bersyukur Orangtua Selamat

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Hujan badai yang terjadi pada Selasa (15/9/2020) mengakibatkan beberapa seng rumah warga di Tembung terbang akibat terpaan angin kencang.

Seorang di antaranya Nur Aini Rangkuti (32) warga Jalan Bersama, Kecamatan Banten, Medan Tembung, mengaku tak pernah membayangkan hal ini akan menimpa rumahnya.

Pasca kejadian, Aini hanya mampu menatap langit-langit rumah yang langsung diterpa sinar matahari ini.

Saat didatangi ke kediamannya, Aini tampak berbincang dengan seseorang yang diketahui sebagai atasannya.

Ia didatangi atasannya untuk melihat kondisi dan meminta izin untuk bekerja di sore hari agar ia dapat terlebih dahulu mengurus kejadian di rumahnya.

Amatan Tribun Medan, Rabu (16/9/2020), hampir sebagian besar atap seng Aini terbang dibawa angin.

Perabotan rumahnya tampak basah kuyup yang sebagian sudah dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

Aini mengungkapkan bahwa detik-detik kejadian ini terjadi saat ia ingin berangkat kerja pada Selasa (15/9/2020) sore hari pukul 16.00 WIB.

Saat ia hendak pergi, ada suara gemuruh dari atas hingga akhirnya seng terangkat semua secara bergilir.

"Kebetulan waktu itu saya lagi di kamar dan saya mau pergi kerja untuk mengantar Yakult, saya lihat hujan yang masih biasa aja, nah waktu saya mau keluar, hujannya itu dibarengi sama angin.

Begitu mau keluar kamar, sengnya itu udah terbang semua, jadi saya panggil mamak saya dan cepat-cepat pergi matikan listrik.

Saya takut kan nanti listriknya entah kenapa-kenapa malah menyambar pula nanti," ungkap Aini, Kamis (16/9/2020).

Aini menjelaskan bahwa seng mulai terangkat dari ruang depan yang habis hingga ke belakang rumah.

Tampak lembaran seng-seng masih berhamburan di halaman belakang rumah yang ia tinggali bersama kedua orang tuanya.

Kejadian terbangnya seluruh atap rumahnya, bagi Aini yang terpenting untuk menyelamatkan terlebih dahulu orang tua dan listrik rumahnya.

Saat kejadian berlangsung, ia tidak teringat lagi mengenai barang berharga ataupun elektronik.

"Kalau untuk barang-barang seperti elektronik seperti TV, Kipas angin dan kulkas sudah tidak ada pikiran saya lagi kesitu. Jadi terserah lah mau kayak mana, yang penting orang tua saya dan listrik yang saya selamatkan.

Saya takut korslet, jadi itu dulu. Surat-surat penting juga tidak saya pikirkan, alhamdulillah aman karena sudah dilaminating," ujarnya.

Tidak hanya atap rumah yang diterjang, listrik juga padam sejak pukul 5 sore hingga saat ini belum ada tanda listrik akan hidup.

Aini menuturkan untuk menyelamatkan keluarga, ia mengungsikan anggota keluarganya ke rumah saudara yang berdomisili tidak jauh dari kediaman tersebut.

"Kalau untuk tidur kebetulan ada orang depan dan ada juga keluar di ujung sana.

Mereka memberikan tempat tinggal untuk tidur kami lah untuk bermalam, tapi kan gak mungkin kami disitu terus yang pastinya ini harus cepat diperbaiki," kata Aini.

Aini juga bersyukur mengenai terbangnya atap seng ini tidak mengenai rumah lain. Ia menuturkan tidak ada barang yang selamatkan termasuk baju kerjanya.

"Alhamdulillah ini tidak mengenai rumah orang atau kena orangnya.

Teruspun seng larinya ke halaman rumah, itupun masih di halaman sendiri.

Semua baju basah, tadi bos juga datang, minta maaf lah saya tidak bisa menyelematkan baju kerja Yakult karena untuk selamatkan orangtua saya terlebih dahulu," ujar Aini.

Aini sendiri sudah mencoba untuk menghubungi pihak kepala lingkungan setempat namun hingga jelang siang hari belum ada tanda pihak Kepling datang untuk memantau kejadian.

Aini juga berharap agar pihak Kepling setempat dapat segera meninjau agar dapat melakukan tindakan lebih lanjut.

"Kalau untuk nomor kepling kebetulan masih ada sama saya.

Pas kejadian saya kasih foto ke WA sama kepling.

Tapi saya tidak tahu sudah dibaca atau belum karena HP saya mati, mati listrik seharian ini.

Ya harapannya, karena dia sebagai kepling saya ya datanglah kesini untuk melihat keadaan walau lima menit.

Memang semua kena bencana, maksudnya apa salahnya dilihat kesini, adil lah maunya.

Jadi mohon secepatnya dikasih tindakan," ucap Aini.

(cr13/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved