Data Bulog: Stok Beras sebanyak 33 Ribu Ton dan Gula 400 Ton di Sumut
Stok beras di gudang Bulog saat ini sebanyak 33 ribu ton dan ia memperkirakan stok tersebut masih aman hingga tiga bulan ke depan.
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN- Bulog Divre Sumatera Utara (Sumut) memastikan ketersediaan beras di provinsi ini masih aman di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut, Arwakhudin Widiarso mengatakan stok beras di gudang Bulog saat ini sebanyak 33 ribu ton dan ia memperkirakan stok tersebut masih aman hingga tiga bulan ke depan.
"Stok beras saat ini 33 ribu ton, stok beras ini masih bertahan hingga tiga bulan ke depan," ujar Arwakhudin, Kamis (25/6/2020).
Selain itu, Bulog terus menyerap beras petani dengan target 20.400 ton sepanjang 2020. Hingga hari ini saja, Bulog telah menyerap lebih kurang 28 ribu ton beras petani.
"Pasokan beras, pengadaan beras di Sumut, oleh pusat ditargetkan 20.400 ton setahun, tapi kita sudah mencapai 28 ribu ton pembelian beras petani oleh Bulog, kita sudah melewati target stok," ungkapnya.
• Hadapi Idul Fitri 1441 H, Perum Bulog Kanwil Sumut Laksanakan Operasi Pasar Gula Pasir
Diakui Arwakhudin, hasil panen beras sebanyak 28 ribu ton ini dari petani di Sumut, dan sebagainya besar berasal dari daerah Deliserdang, Serdang Bedagai, Langkat, dan Tapanuli Selatan.
Menurutnya, untuk harga pembelian Perum Bulog baik melalui mitra yakni beras medium sebesar Rp 8.300 per kg.
"Harga pembelian mitra kita, harga beli pemerintah beras medium Rp8.300 per kg. Ini untuk stok pemerintah, tapi kalau komersial sesuai dengan harga yang di pasar. Kita beli langsung dan kita jual enggak boleh lebih dari sebulan,"ungkapnya.
Diakuinya, pasokan beras aman karena produksi padi juga masih normal. Ia berharap agar kemarau, jangan terlalu cepat datang sehingga petani masih bisa menanam.
"Posisi sekarang petani sedang musim tanam kedua, masih hijau dan belum menguning, mungkin Bulan Agustus sudah panen dan di Sumut, ini relatif tanaman itu tidak bareng, di sana tanam di sana panen. Saya baru keliling, di banyak tempat ada yang sudah panen, tapi di sini baru tanam sebulan, jadi ada teruslah beras ini," kata Arwakhudin.
Ia mengaku permintaan beras mulai dari Januari hingga Juni ini, rata-rata mencapai 2.500 ton per bulan.
• Bulog Launching Enam Merek Beras Mulai dari Beras Andaliman, Beras Danau Toba, hingga Beras Ulos
"Kita melihat dengan adanya Covid-19 tak terlalu terkorelasi dengan kenaikan permintaan, masih normal saja. Rata-rata umpannya untuk kegiatan penugasan pemerintah stabilisasi harga beras jadi kita ada harga beras yang disubsidi pemerintah yang biasa kita jual ke pasar atau ke rumah pangan, dari Januari sampai Juni ini relatif rata-rata 2.500 ton setiap bulan dan naik turun, tak ada kenaikan signifikan," jelasnya.
Sementara itu, stok gula sebanyak 400 ton, permintaan gula terhadap Bulog ini sudah sangat kecil atau relatif lambat dan sudah berlangsung selama dua pekan ini.
"Padahal kita lepas sudah turun juga, harga gula distributor senilai Rp11.200 dan permintaan juga relatif rendah. Pasokan gula kita ini dari Pabrik Gula (PG) PT Gendhis Multi Manis (GMM), dan PT GMM ini anak perusahaan Bulog di Blora, Jawa Tengah," katanya. (nat/tri bun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/bongkar-muat-di-gudang-bulog-kabanjahe.jpg)