Heboh Penampakan Orang Utan di Lau Kawar, Ini Tanggapan Orangutan Information Centre

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Baru-baru ini, sekitaran Danau Lau Kawar, Desa Kuta Gugung, Kecamatan Namataren, Kabupaten Karo, dihebohkan dengan penampakan orang utan yang turut menjadi tontonan warga sekitar.

Beberapa kalangan berpendapat bahwa orang utan tersebut keluar dari habitat untuk mencari makan.

Hal ini ditanggapi langsung oleh Fransisca selaku Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC).

Fransisca menuturkan bahwa orang utan yang berada di sekitaran Lau Kawar masih berada di kawasan konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Deleng Lancuk.

"Orangutan yang berada di sekitar Lau Kawar yang memang merupakan bagian dari habitat orang utan dan kawasan konservasi TWA Deleng Lancuk. Mohon agar warga tetap membiarkan orang utan tersebut hidup tenang di habitatnya," ungkap Fransisca kepada Tribun Medan, Minggu (21/6/2020).

Fransisca menuturkan bahwa orang utan lebih suka menyendiri. 

"Orang utan memang semi soliter perilakunya, maksudnya mereka memang tidak berkelompok dan cenderung menyendiri, yang terlihat bersama hanyalah induk anak, atau jantan dan betina dalam musim kawin, ketika betina bunting maka akan berpisah," jelasnya.

Berkenaan dengan penampakan orang utan di Lau Kawar ini, Fransisca menuturkan bahwa tim OIC turut memantau

"Dari pantauan kita, orang utan yang terlihat tersebut masih berada dalam kawasan dan tidak keluar. Jadi ya kita hanya pantau dan sosialisasi masyarakat," ucap Fransisca.

Berdasarkan informasi dari Fransisca, hingga saat ini populasi orang utan di Sumatera sekitar 14.470, dan hanya bisa ditemukan di Aceh dan Sumatera Utara saja.

Fransisca juga berharap agar keberadaan satwa yang dilindungi ini tidak membahayakan warga.

"Silakan menghubungi call centre tim kami yakni +6281397720000 atau call centre BKSDA 085376699066 jika diperlukan terkait satwa yang dilindungi ini," pungkas Fransisca.

(cr13/tri bun-medan.com)