Ramadhan 2020
Warung Es Gantino Baru Rutin Diburu Saat Ramadan, Es Johor dan Tebak Jadi Minuman Favorit
Es Johor terdiri dari pepaya, kolang-kaling, nenas, agar-agar, dan nata de coco. Kalau Es Tebak ada pepaya, lengkong, kolang-kaling, tape, dan roti.
TRI BUN_MEDAN.com, MEDAN - Momen berburu kuliner berbuka puasa sudah menjadi ciri khas masyarakat Indonesia khususnya kota Medan pada bulan Ramadan.
Diantara kuliner berbuka yang banyak tersebar saat Ramadan, ada kuliner es Gantino Baru yang jadi primadona sejak tahun 1970.
Es Gantino Baru ini terletak di Jalan Sisingamangaraja No. 63, Medan tepatnya di seberang Masjid Raya Al Mashun, sebelah Yuki Simpang Raya.
Pemilik Es Gantino Baru, Heni mengungkapkan warung ini sudah turun ke generasi kedua yang menjadi turun-temurun. ia menuturkan bahwa menu Es Johor dan Tebak yang menjadi favorit masyarakat untuk berbuka puasa.
"Warung Es Gantino baru ini turun temurun dari orang tua dulu. Ini sudah generasi kedua, jadi sudah berdiri hampir 50 tahun lebih. Kalau untuk menu favorit kita ada Es Johor dan Es Tebak," ungkap Heni, Senin (18/5/2020).
Es Johor dan Es Tebak memiliki ciri khas dari isiannya. Heni mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang menjadi pelanggan tetapnya menyukai es ini lantaran dengan rasa segar dan tanpa bahan pengawet.
"Es Johor ini terdiri dari pepaya, kolang-kaling, nenas, agar-agar, dan nata de coco. Kalau Es Tebak ini ada pepaya, lengkong, kolang-kaling, tape, dan roti. Kelebihannya untuk di lidah orang mungkin cocok kali ya. Kita dulu buahnya dari kaleng sekarang tidak lagi. Mungkin gulanya itu ya lain dari yang lain," ujar Heni.
Es Gantino Baru biasanya buka mulai pukul 12.00 hingga 23.30 malam dengan harga Rp 12 ribu per porsinya.
Setiap Bulan Ramadan, Heni mengakui bahwa omset Es Gantino baru meningkat dua kali lipat dibanding hari biasanya. Namun, semenjak pandemi Covid-19 ini, penjualan sedikit berbeda dibanding tahun lalu.
"Hari biasa mau sekitar 200 bungkus, kalau bulan Ramadan mau sampai 400 hingga 500 porsi. Namun karena virus agak berkurang sedikit. Tapi seminggu mau lebaran masih ada lah. Sebelumnya hari pertama dan kedua itu agak santai. Kalau virus ini tidak ada, Insha Allah ada rezeki," ungkapnya.
• Bakti Sosial di Bulan Ramadan, Panther Mania Kota Medan Santuni Anak Yatim
Pelanggan Es Gantino Baru sudah terkenal dari Medan hingga luar kota Medan, diantaranya yaitu Jakarta dan Bandung.
Edy, pembeli Es Gantino ini mengaku sudah berlangganan es ini sejak masih duduk di bangku sekolah ia menuturkan bahwa
"Es Gantino ini sudah terkenal cukup lama. Waktu saya muda, cukup sering saya makan disini. Jadi warisan turun turun temurun yang kalau bisa jangan tergantikan. Kalau saya paling favorit ini Es Johor karena ada campuran buah jadi segar dan cocok untuk berbuka," kata Edy.
Es Gantino Baru punya makna dibalik namanya. Heni mengungkapkan bahwa Es Gantino Baru dulunya bukan nama asli seperti sekarang.
"Es Gantino ini dulu namanya Es Champion, terus nama Gantino ini dari nama Ganti Nama Baru. Es tebak ini ciri khas dari Minang tapi di Medan sudah membaur," ujarnya.
• Jalani Enam Tahun Ramadan di Jerman, Arif Rindu Suasana Malam Takbiran di Kampung Halaman
Tambahnya, Heni berharap agar kedepannya Es Gantino Baru tetap menjaga keaslian dan kekhasan turun-temurun dari orang tuanya.
"Kedepannya Insha Allah kita menjaga kualitas kita agar yang membeli itu tetap merasa nyaman dan enak ciri khas zaman dulu dari orang tua saya masih melekat di mereka," pungkas Heni.(cr13/tri bun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/warung-gantino-baru-es.jpg)