Gerhana Bulan Total
Simak 14 Urutan Sholat Khusuf Gerhana Bulan Total, Tonton Videonya
Gerhana bulan total terlama abad ini akan terjadi 28 Juli 2018 dinihari nanti, mulai pukul 01.25-05.19 WIB.
TRIBUN-MEDAN.com - Gerhana bulan total terlama abad ini akan terjadi 28 Juli 2018 dinihari nanti, mulai pukul 01.25-05.19 WIB.
Saat gerhana bulan terjadi, dianjurkan untuk melaksanakan Sholat Khusuf (Shalat Khusuf) atau yang lebih dikenal Shalat Gerhana Bulan.
Nah, saat gerhana bulan total super blood moon nanti, selain menikmati keindahannya, juga bisa melaksanakan ibadah Sholat Gerhana Bulan.
Maka sangat disayangkan jika kesempatan ini dibiarkan lewat begitu saja.
Baca: Aura Kasih Lakoni Kiki Challenge dengan Alat Transportasi Ini, bukan dengan Mobil Loh
Baca: 8 Cara Memotret Gerhana Bulan Total, Bisa Pakai Kamera Smartphone Android Loh
Baca: Gerhana Bulan Total Tengah Malam Nanti, Simak Tata Cara Sholat dan Amalan Pahala Besar
Baca: Viral, Mempelai Perempuan Tanpa Pengantin Pria yang Selingkuh, Diumumkan di Hadapan Seribu Tamu
Baca: Perempuan yang Dikenal Ramah Itu Sudah Jadi Mayat di Semak-semak, Polisi Amankan Terduga Pelaku
Baca: Putri Pedangdut Senior dan Terkenal Ini Tak Malu Berjualan Puding di Pinggir Jalan, Jiwa Wirausaha
Apalagi, berdasarkan literatur, Islam adalah satu-satunya agama yang menganjurkan umatnya melaksanakan ibadah (shalat) saat gerhana terjadi.
Untuk memberikan panduan bagi kaum muslimin yang ingin melaksanakan shalat gerhana (shalat Khusuf), Serambi TV (Serambitv.com) membuat sebuah video berisi panduan (tutorial) tentang tata cara shalat gerhana (shalat Khusuf).
Video tutorial ini dibuat berdasarkan sumber tulisan "Tata Cara Shalat Gerhana Bulan" di laman nu.or.id.
Berikut urutannya.
1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati
3. Baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Al-Baqarah atau surat lain yang durasinya sama dengan surat Al-Baqarah (dibaca dengan jahar/lantang).
4. Rukuk dan membaca tasbih dengan durasi yang sama dengan bacaan 100 ayat Surat Al-Baqarah
5. Itidal, tetapi bacaannya bukan doa i’tidal, melainkan kembali membaca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran atau surat lain yang durasi bacaannya sama dengan Surat Ali Imran
6. Rukuk lagi dan membaca tasbih kira-kira sepanjang 80 ayat Surat Al-Baqarah
7. Itidal kedua. Membaca doa i’tidal
8. Sujud dengan membaca tasbih dengan durasi seperti rukuk pertama
9. Duduk di antara dua sujud
10. Sujud kedua dan membaca tasbih dengan durasi seperti pada rukuk kedua
11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama, hanya saja bedanya, pada rakaat kedua pada berdiri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan pada berdiri kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
13. kemudian yang terakhir Salam
14. Imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah shalat gerhana
Baca: Residivis Begal Sadis Ditembak Polisi, saat Dikepung sedang Tidur Bersama Istri dan Anak
Baca: Persib Bandung Dijamu Persebaya Surabaya Petang Ini, Tonton via Live Streamingnya
Baca: Suryo Prabowo Bereaksi Menyasar Teriakan Nama Ahok di Lapangan Benteng, Ada yang Kelojotan
Baca: Atasi Sakit Gigi dengan 6 Bahan Alami yang Mudah Ditemukan di Rumah
Baca: Tas Dijambret, Rambut Apoteker Perempuan Ini Tersangkut di Rantai Motor Pelaku
Baca: Lihat Kamar Penjara Setya Novanto dan Koruptor Lainnya di Lapas saat Disambangi Najwa Shihab
Adapun isi tausiyah dalam khutbah antara lain, mengajak jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, bertaubat, memperbanyak sedekah, memerdedakan budak dan lain sebagainya.
Beberapa ulama membolehkan shalat gerhana dalam versi ringkas, yaitu membaca surat yang lebih pendek dari Al-Baqarah, setelah membaca Al-Fatihah.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin.
Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).
Selama gerhana masih berlangsung, maka kesunahan shalat dua rakaat gerhana tetap berlaku. Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah berlalu.
Baca: Menguar Bau Busuk dari Jok Motor Sejoli Ini, Mengagetkan karena Ada Mayat
Baca: Kala Ahok Menuliskan Dukungan Jokowi 2 Periode dengan Tulisan Tangan, Simak Fakta di Baliknya
Baca: Ingin Usir Tikus dan Laba-laba dari Rumahmu? Cukup Gunakan 5 Bahan Alami Ini
Baca: Polisi Tolong Pengendara Berbonceng Tiga, Ternyata Ada Mayat yang Dibonceng, Ini Kisah Lengkapnya
Baca: Fakta di Balik Gadis 20 Tahun yang Dituding Oplas hingga 50 Kali demi Mirip Angelina Jolie
Baca: Model Rupawan Nekat Berfoto dengan Buaya Liar demi Mendapatkan Potret Langka
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Syekh Ibnu Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi dalam I’anatut Thalibin.
Artinya, “Kalau seseorang membatasi diri pada bacaan Surat Al-Fatihah saja, maka itu sudah memadai. Tetapi kalau seseorang membatasi diri pada bacaan surat-surat pendek setelah baca Surat Al-Fatihah, maka itu tidak masalah. Tujuan mencari bacaan panjang adalah mempertahankan shalat dalam kondisi gerhana hingga durasi gerhana bulan selesai,” (I’anatut Thalibin, Beirut, Darul Fikr, 2005 M/1425-1426 H, juz I, halaman 303).
Selama gerhana masih berlangsung, maka kesunahan shalat dua rakaat gerhana tetap berlaku.
Sedangkan dua khutbah shalat gerhana bulan boleh tetap berlangsung atau boleh dimulai meski gerhana bulan sudah berlalu.
Cara Memotret Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan Sabtu (28/7/208) dini hari nanti menjadi salah satu yang digadang-gadang paling istimewa.
Keistimewaan ini terletak pada waktu terjadinya gerhana bulan.
Jika gerhana bulan pada Januari 2018 silam dimulai sejak senja, gerhana bulan Sabtu ini justru baru akan berlangsung selepas tengah malam.
Sebelumnya, bulan berada dekat dengan bumi sehingga dijuluki fenomena Supermoon.
Akan tetapi, kali ini bulan akan berada pada jarak terjauh dari bumi sehingga disebut micromoon.
Yang membuat fenomena gerhana bulan kali ini menjadi unik adalah warna bulan yang ditengarai akan semerah darah.
Tak heran jika fenomena kali ini disebut pula dengan blood moon.
Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) ini diperkirakan akan menjadi terlama di abad ini.
Hal ini yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui cuitannya di Twitter.
BMKG menyebut, gerhana bulan tahun ini akan berlangsung sekitar 103 menit.
Bahkan, melalui laman Twitter resminya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, @infobmkg menyebut akan menyiarkannya secara live dari seluruh titik di Indonesia.
Banyaknya keistimewaan, yang akan hadir pada fenomena ini tentu saja sayang jika dilewatkan begitu saja.
Mengabadikan gerhana bulan dalam bentuk foto maupun video mungkin bisa jadi satu alternatif yang dilakukan.
Tak selalu membutuhkan kamera canggih merek tertentu, masyarakat bisa mengabadikan fenomena gerhana bulan ini hanya dengan berbekal kamera ponsel.
Hasilnya tak kalah ciamik dengan hasil jepretan kamera mahal.
Yang paling penting, tahu trik dan caranya.
Berikut trik memotret fenomena gerhana bulan total Sabtu (28/7/2018) dengan menggunakan HP Android, dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Jumat (27/7/2018).
Berbeda dari iPhone, aplikasi bawaan di ponsel Android memiliki antarmuka bervariasi, tergantung merek dan tipe perangkat.
Namun, opsi pengaturannya bisa lebih beragam pula.
Secara umum, ada beberapa tips yang bisa diaplikasikan ke sebagian besar berangkat Android.
1. Matikan flash
Sama seperti di iPhone dan kamera lain manapun, fitur flash hanya akan menerangi obyek yang dekat dari ponsel dan tidak berpengaruh pada bulan.
Switch untuk menghidupkan atau mematikan flash biasanya ditandai ikon bergambar petir.
2. Gunakan mode “manual”
Sebagian ponsel Android menyediakan mode kamera manual yang berisi opsi pengaturan tingkat lanjut.
Biasanya di mode manual ini pengguna bisa mengatur parameter, seperti ISO dan kecepatan rana (shutter speed).
3. Atur white balance
Salah satu hal terpenting yang bisa diatur dalam mode kamera manual adalah white balance alias temperatur warna yang dinyatakan dalam derajat Kelvin.
Fotografer NASA Bill Ingall, biasanya memilih temperatur netral “daylight” 5200 Kelvin, sesuai cahaya matahari di siang hari karena cahaya bulan adalah pantulan dari matahari.
Opsi white balance biasanya juga bisa dipilih dalam bentuk preset “daylight” di mode kamera manual ponsel.
4. Atur kecepatan rana dan ISO di angka rendah
Agar kualitas maksimal, sebaiknya angka shutter speed dan ISO diiatur ke angka rendah.
Pengaturan ini akan mengakibatkan gambar rawan buram karena guncangan. Untuk menghindari blur, ponsel harus dalam posisi stabil saat pemotretan, misalnya dengan terpasang di tripod atau ditopang oleh benda lain yang tidak bergoyang.
5. Gunakan format RAW (DNG)
Beberapa model Android menyediakan opsi penyimpanan gambar dalam format RAW (DNG) yang jauh lebih fleksibel saat editing ketimbang JPEG standar.
Opsi format RAW biasanya tersimpan dalam menu Settings di aplikasi kamera bawaan.
6. Zoom in jika perlu
Beberapa model smartphone Android dengan dual camera (misalnya, Galaxy Note 8, Xiaomi Mi6, Asus ZenFone Zoom) dibekali lensa tele yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh gambar bulan yang lebih besar.
Untuk ponsel-ponsel dengan single camera, zoom digital bisa dilakukan dengan mencubit (pinch) layar atau menggeser slider zoom di antarmuka aplikasi kamera.
Zoom in sebaiknya tak lebih dari dua kali untuk menjaga kualitas gambar. Sesuaikan zoom dengan keinginan komposisi gambar.
7. Atur exposure
Seperti iPhone, banyak ponsel Android modern yang sudah menyediakan slider exposure untuk mengatur kecerahan gambar sehingga pengguna bisa mengatur intensitas cahaya bulan dan lingkungan sekitar.
Di beberapa model, opsi “exposure compensation” ini mungkin diletakkan di dalam mode kamera manual.
8. Lakukan Editing Jika Perlu
Setelah mengabadikan jepretan gerhana bulan total dengan ponsel, sebaiknya melakukan sedikit pengolahan foto atau editing agar gambar tampak lebih indah.
Untuk aplikasi editing, bisa memilih sesuai dengan seleramu.
Selamat mencoba!
(Sumber: nu.or.id/ Tribunnews.com/BanjarmasinPost/ SerambiNews)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-salat-gerhana-bulan_20180727_202210.jpg)