Operasi Tangkap Tangan
Aksi Kejar-kejaran antara Petugas KPK dan Pejabat di Purbalingga saat Operasi Tangkap Tangan
Bupati dan sejumlah pejabat daerah di Purbalingga terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi
TRIBUN-MEDAN.com - Bupati dan sejumlah pejabat daerah di Purbalingga terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/6/2018).
Dalam penangkapan itu, tim KPK melakukan penggeledahan dan penyitaan sejumlah aset sebagai barang bukti.
Dari pantauan Kompas.com di Pendopo Kabupaten Purbalingga, sejumlah fasilitas telah disegel KPK. Antara lain, ruang kerja Bupati Purbalingga dan mobil dinas Toyota Avanza hitam nomor polisi R 64 C milik Kepala Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Sekretariat Daerah Purbalingga.
Salah seorang petugas keamanan sekretariat daerah Purbalingga yang ditemui wartawan mengatakan, sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas KPK dengan kepala BLP Setda Purbalingga pada pukul 17.00 WIB.
"Mobil dinas Kepala BLP masuk ke pendopo kencang banget. Terus orang yang di dalam keluar dan langsung sembunyi di kantor. Selang sebentar, langsung ada mobil yang mengejar dari belakang. Sekitar 10 menit, mobil yang ngikutin keluar lagi," ujarnya.
Baca: Penumpang Tunggal Garuda Indonesia yang Viral Ternyata Cucu Pahlawan dan Kakak Ketua FPI Palu
Baca: Via Valen Alami Pelecehan Seksual Verbal, Nama Marko Simic Disebut-sebut, Kenapa Bisa Begitu?
Baca: Viral, Restoran Ternama Kepergok Pakai Air Comberan Mencuci Piring, Ini Videonya
Baca: Gagal Bertunangan, Nestapa dan Isak Tangis Kekasih di Pusara Razan Sungguh Sembilu
Baca: Sadis, Grace lebih dulu Dirudapaksa dan Disumpal Pelaku sebelum Dibunuh dan Masukkan ke Karung
Baca: Jumiyati Sang Janda Muda Dibunuh Pria Kenalan 5 Hari di Facebook, Begini Kronologi Lengkapnya
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Purbalingga, Adi Yuwono menjelaskan, OTT KPK terkait dengan dugaan penyelewengan dalam proses pengadaan sejumlah proyek di Purbalingga.
"Ada dua proyek yang kami rasa janggal, terutama di proses lelang. Pembangunan gedung baru untuk DPRD dan Islamic Center. Dua proyek besar tapi tidak transparan dalam proses lelang," katanya.
Baca: Faizal Assegaf Hunjam Fahri Hamzah, Anda Semakin Tidak Layak jadi Pejabat Negara, Kenapa?
Baca: Perawat Cantik yang Tewas Diberondong Peluru Tentara Sita Perhatian Dunia, Berikut Fakta-faktanya
Baca: Inilah Harga Motor Sport Roda 3 Yamaha Niken yang Sudah Resmi Dilepas ke Pasar, Berminat?
Baca: Inilah Deretan Rumah Mewah bak Istana Kepunyaan Artis-artis Papan Atas Indonesia
Baca: Artis Empunya Goyang Ngecor Unggah Foto Lawas, Masih Awet Muda dan Kian Menawan
Baca: Yusi Fadila Gagal Kunyah Mangga Muda di Tutorial Pertama, Bagaimana dengan Aksi yang Kedua?
Adi merinci, gedung baru DPRD Purbalingga merupakan proyek yang menyedot anggaran Rp 30 miliar. Sementara Islamic Center sendiri diplot dengan anggaran Rp 77 miliar.
"Proyek Islamic Center dibagi tiga tahap, untuk pembebasan lahan sebesar Rp 18 miliar keluar tahun 2016, saat ini sudah masuk tahap pengurukan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Aksi Kejar-kejaran antara Petugas KPK dengan Seorang Pejabat di Purbalingga"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ott-kpk-di-purbalingga_20180605_073451.jpg)