Konflik Israel dan Palestina

Inggris Akan Tinjau Penjualan Senjata Rp 158 Triliun ke Israel

Inggris akan meninjau penjualan senjata dan berbagai peralatan militer ke Israel yang mencapai nilai 8 miliar poundsterling atau Rp 158 triliun

TRIBUN-MEDAN.com, LONDON - Pemerintah Inggris akan meninjau penjualan senjata dan berbagai peralatan militer ke Israel yang mencapai nilai 8 miliar poundsterling atau sekitar Rp 158 triliun terkait konflik di Jalur Gaza. Demikian disampaikan kantor Perdana Menteri Inggris, Senin (4/8/2014).

Meski demikian, pemerintan Inggris tidak akan sepenuhnya mencabut lisensi persenjataan militernya ke Israel sebab pemerintah Inggris meyakini bahwa negeri itu memiliki hak untuk membela diri.

Pemerintah Inggris akan memeriksa satu persatu sebuah perangkat lunak, alat komunikasi dan sejumlah komponen senjata yang dijual ke Israel. Inggris ingin memastikan barang-barang yang dijual ke Israel itu tidak digunakan untuk melakukan represi atau memprovokasi konflik.

Hal yang paling dikhawatirkan adalah ekspor peralatan militer yang melibatkan 130 perusahaan Inggris dan bernilai 42 juta poundsterling, termasuk komponen untuk drone Hermes dan komponen untuk tank buatan Israel.

Sebenarnya, sejumlah anggota parlemen Inggris telah menyerukan embargo senjata terhadap Israel. "Seharusnya diberlakukan embargo penjualan senjata dan kerja sama militer dengan Israel," kata Caroline Lucas, anggota parlemen dari Partai Hijau.

Sebenarnya penggunaan peralatan militer Inggris dalam konflik di Palestina sudah diakui saat Israel menggelar operasi militer Cast Lead ke Jalur Gaza pada 2008. Saat itu pemerintah Inggris mengakui Israel, dalam operasi militernya, hampir pasti menggunakan sejumlah komponen dan peralatan yang diproduksi Inggris.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved