Kenaikan BBM

SPBU Dilempari Tomat dan Timun Busuk

Puluhan massa dari berbagai LSM di Surabaya menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di SPBU Shell Jalan Ahmad Yani Surabaya.

TRIBUN-MEDAN.com, SURABAYA - Puluhan massa dari berbagai LSM di Surabaya menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di SPBU Shell Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (30/3/2012).


Massa melempar tomat dan timun busuk ke area SPBU Shell yang dianggapnya sebagai simbol penjajah ekonomi nasional.


Unjuk rasa massa yang mengatasnamkan Solidaritas Darurat Nasional Jatim itu juga menggelar orasi mengecam kebijakan SBY-Boediono.


Mereka curiga, kebijakan menaikkan BBM itu adalah misi perusahaan migas asing. Saat ini, bisnis migas di sektor hulu nasional 70 persen dikuasai asing.


"Kenaikan harga BBM adalah skenario menyetarakan harga eceran BBM, sehingga perusahaan minyak asing bisa bersaing harga," kata humas aksi, Catur Wibowo.


Bahkan kata dia, sudah ada 40 perusahaan migas asing yang memiliki izin untuk membuka 20 ribu SPBU di seluruh Indonesia seperti Chevron, Shell, Petronas dan lain-lain.


"Jika Indonesia berdaulat penuh terhadap sumberdaya alamnya, kesejahteraan rakyat pasti terpenuhi," tambahnya.


Dalam aksinya massa yang terdiri dari eleman LSM WALHI, KONTRAS, KPPD, PPRM, KSN, dan LPBP itu juga mencoret papan reklame SPBU dengan cat.


Selama massa melakukan aksi, SPBU Shell ditutup sementara dan tidak melayani pembeli. Puluhan petugas keamanan disiagakan di halaman SPBU untuk menjaga kemungkinan aksi anarki massa.
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved