Kenaikan BBM
Sektor Pangan Akan Terpukul
Sektor pertanian yang berkaitan langsung sebagai kebutuhan primer masyarakat, menjadi paling terpengaruh dari naiknya BBM dan Tarif Dasar Listrik
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Sektor pertanian yang berkaitan langsung sebagai kebutuhan primer masyarakat, menjadi paling terpengaruh dari naiknya BBM dan Tarif Dasar Listrik (TDL) naik. Hal itu dikemukakan pengamat ekonomi Universitas Negeri Medan (Unimed) M Ishak, Minggu (11/3).
Ia menjelaskan, dalam hal ini komoditi pangan sifatnya tidak bisa titawar-tawar dan tidak adsa sektor yang mempu menggantikannya. Malah ia melihat, sektor otomotif tidak begitu berpengaruh karena kebutuhan masyarakat akan barang tadi sifatnya bisa di pending.
"Jelas sektor pangan dalam hal ini pertanian paling berpengaruh. Kalau kendaraan sifatnya bisa ditunda sementara pangan tidak," ungkapnya.
Lebih lanjut Ishak menjelaskan berbeda dengan kenaikan BBM yang mengganggu harga komoditi pangan, kenaikan TDL yang diprediksi naik pada Mei mendatang, akan memukul sektor manufaktur. Katanya, dengan naiknya TDL secara langsung akan membuat masyarakat menghindari produk-produk elektronik yang akhirnya mengganggu penjualan produk.
Ia mencontohkan, masyarakat yang biasanya memakai AC selama 24 jam sehari, akan mengurangi menjadi 10 per hari. Berkaitan dengan itu, perusahaan tentu tidak mau mengurangi kinerja dari mesin-mesinnya kalau tidak mau produksinya turun.
"Saya melihat kenaikan dua sektor ini akan mempengaruhi inflasi. Kebiasaan di pasar domestik inflasi akan melaju satu setengah kali lipat dari nominal normal. Meski demikian itu hanya berlaku selama 1-2 bulan setelah berlakukan tarif baru sementara menginjak bulan ketiga inflasi berangsur normal karena masyarakat dan pengusaha sudah sama-sama menyesuaikan diri," ujarnya.(Irf/tribun-medan.com)