Kenaikan BBM
BBM Barang Politis
Ekonom Universitas Sumatera Utara Murbanto Sinaga menjelaskan BBM saat ini bukan lagi barang ekonomi tetapi sudah dijadikan komoditi politik.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Ekonom Universitas Sumatera Utara Murbanto Sinaga menjelaskan BBM saat ini bukan lagi barang ekonomi tetapi sudah dijadikan komoditi politik. Ia berujar sebetulnya kalau permintaan minyak naik harga naik dan permintaan turun harga turun. Tetapi kenyataan global membuktikan hal itu berbeda.
"Terjadi krisis Eropa dan Yunani. Ada juga krissis di selat hormus terkait ancama Israel membombardir Iran. Logikanya dengan krisis itu produsen mengurangi produksi dan permintaan akan minyak dunia turun. Namun kenyataannya minyak terus naik bahkan dalam kategori tidak wajar," ujarnya di Medan, Minggu (11/3).
Ia mencatat, pada akhir 2011 lalu misalnya harga minyak mentah dunia hanya 85 dolar per barel. Tetapi saat ini cukup melambung tinggi dengan harga 120 dollar per barel. Hal itu membuktikan BBM tetap komoditi politik, apalagi mekanisme kenaikannya diputuskan DPR yang notabene cukup dekat dengan politisasi.
Lanjut Murbanto, dibanding TDL, kenaikan BBM memang cukup mempengaruhi. Pasalnya TDL sendiri untuk beroperasi masih menggunakan BBM. Sehingga naiknya BBM nanti ia yakini akan memukul seluruh sektor industri.(Irf/tribun-medan.com)