Kenaikan BBM

TV Berbayar Optimistis Capai Target

Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) per April mendatang, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha sektor televisi berbayar.

TV Berbayar Optimistis Capai Target - Aora_tv.jpg
TRIBUN/IST
Ilustrasi
* Kenaikan Harga BBM dan TDL Tak Pengaruhi Pendapatan

Laporan Reporter Tribun Medan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) per April mendatang, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha sektor televisi berbayar.

Head Of Aora TV Sumatera, Ali Nafiah Harahap menjelaskan, kekhawatiran pasti ada karena TV berbayar mempunyai hubungan langsung dengan listrik. Di sisi lain ia tetap optimistis akan bisa menjual produknya sesuai dengan target.

"Kekhawatiran semua pengusaha di bidang ini pasti ada, tetapi planing nya kan masih lama dan di sinilah kami memantabkan tim sale. Target per bulan harus bisa didapat sebelum TDL naik. Tetapi intinya kami masih optimis dengan harga paket murah yang ditawarkan Aora, konsumen tetap ada," ujarnya, Rabu (7/3).

Ia memprediksi, dampak kenaikan TDL nanti sebenarnya lebih tertuju pada masyarakat level menengah. Masyarakat setingkat supervisor sudah mempunyai pos pos pengeluaran duit per bulan.

Sehingga, Aora yang saat ini masih didominasi konsumen kelas bawah, diyakininya tidak terlalu berdampak. Sifat masyarakat kelas bawah yang didominasi pekerja lepas seperti penarik betor dan supir angkot, adalah menunggu kebijakan.

"Konsumen kelas bawah itu kan sifatnya menunggu. Misalnya kalau dia penarik betor dengan naiknya BBM atau TDL, ia akan menaikkan tarif. Berbeda dengan kelas menengah yang telah mempunyai pos pos pengeluaran rutin setiap bulan, membuat sistem keuangannya terganggu dengan naiknya berbagai kebutuhan tadi," ujarnya.

Menurutnya, pasar Aora yang menawarkan paket tontonan TV berbayar seharga Rp 59 ribu sampai Rp 150 ribu, tidak akan mempunyai dampak yang signifikan akibat naiknya TDL. Kalaupun di kemudian hari terjadi efek negatif, Aora dengan cepat mengambil langkah dinamis memberlakukan promo promo bagi pelanggan.

"Menurut saya, rata rata masyarakat yang menonton televisai 10 jam satu hari  belum begitu berat merasakan kenaikan TDL. Berbeda ceritanya kalau televisinya hidup 24 jam," ungkapnya.

Lanjut Ali, Aora yang menargetkan pertumbuhan pelanggan di kawasan Sumut dan Aceh pada 2012 sebanyak 65 ribuan, mengakui, pada bulan Februari lalu terjadi penyusutan jumlah pelanggan baru. Di mana dari target yang ditetapkan hanya mampu tercapai 80 persen.

Dengan demikian, sebelum naik TDL, pihaknya yang sampai saat ini baru mampu merealisasikan target 2012 sebanyak 30 persen, akan terus menggenjot penjualan terutama pasar yang berada di kelas bawah.(irf)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved