Macet

Dishub Medan Tak Serius Atasi Macet

DPRD Medan menuding Dinas Perhubungan Kota Medan tak serius mengatasi dan menertibkan parkir berlapis

Laporan Wartawan Tribun Medan, M Azhari Tanjung

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - DPRD Medan menuding Dinas Perhubungan Kota Medan tak serius mengatasi dan menertibkan parkir berlapis di sejumlah sekolah. Hingga Kamis (19/1), kemacetan arus lalu lintas tetap terjadi saat jam masuk dan pulang sekolah.

Anggota Komisi D DPRD Medan Budiman Panjaitan menyatakan, untuk kasus ini pihaknya sudah berkali-kali memanggil Dinas Perhubungan. Berkali-kali pula Dinas Perhubungan mengaku siap untuk menertibkan masalah ini.

"Tapi sampai sekarang tak ada buktinya. Dishub seolah tak punya solusi untuk mengatasi ini," kata Budiman.

Budiman menambahkan, kepada Komisi D, Dishub berjanji akan tenaga honorer untuk mendata dan bertugas menertibkan arus lalu lintas di sekolah-sekolah yang terkenal menyumbang titik macet parah. Namun, sayangnya upaya ini belum membuahkan hasil.

Untuk mengurai biang kemacetan, Wali Kota Medan  Rahudman Harahap pada Oktober 2011 lalu telah mengeluarkan surat edaran yang melarang siswa  membawa mobil ke sekolah.

 "Dishub harusnya melakukan follow up surat edaran wali kota tersebut, dengan lakukan sosialisasi terhadap anak sekolah dan para penjemput anak sekolah," imbuh Budiman yang menyarankan setiap sekolah sebaiknya punya lokasi parkir sendiri sehingga tidak mengganggu hak warga lain saat jam sibuk

Pantauan Tribun, kemacetan  masih terjadi di sejumlah sekolah elit. Ruas jalan Jl Perintis Kemerdekaan misalnya bakal macet panjang saat jam masuk dan pulang sekolah di Perguruan Methodist II ,  begitu juga di Perguruan Sutomo Jl Thamrin, Perguruan Santo Thomas Jl S Parman, Universitas Prima dan Playgroup Rainbow di Jl Sekip.

Jam-jam macet paling parah di sejumlah ruas jalan ini biasanya terjadi saat pukul 12.00 - 13.00 dan pukul 17.00 - 19.00 WIB. Kemacetan terjadi karena setiap mobil penjemput berhenti berlapis menunggu anak sekolah.

Salah satu ruas jalan paling parah macetnya saat jam 12.00 WIB adalah Jl S Parman. Saat jam pulang sekolah Perguruan Santo Thomas, kemacetan akan terjadi hingga ke Jl Kejaksaan dan simpang Jl Gajahmada.

Kemacetan makin tak terurai, karena sejumlah becak dan angkot saling berebut tempat menunggu anak sekolah.

"Kemacetan seperti ini sudah lama terjadi, tapi seakan tak ada solusinya," kata Bob pengguna jalan yang terjebak macet ketika melintas di depan sekolah Santo Thomas

Selain lokasi sekolah, titik macet juga terjadi di Jl Palangkaraya, Jl pandu, dan Jl A Yani. Di titik ini kemacetan bukan disebabkan oleh banyak mobil jemputan anak sekolah. Kemacetan justru terjadi karena warga banyak seenaknya memarkir mobil sembarangan.

Kabid Perparkiran Pahmi Harahap hingga Kamis petang tak juga berhasil dikonfirmasi soal carut marutnya kondisi ini. Begitu juga pihak sekolah, seperti Perguruan Methodist dan Perguruan Sutomo tidak juga bisa ditemui dan seakan tertutup untuk diwawancarai.

"Nggak ada kepala sekolah, coba besok saja datang," kata seorang Satpam Perguruan Methodist.

Sementara itu, seorang penjemput siswa yang menggunakan badan Jl Perintis Kemerdekaan di Sekolah Methodist juga tidak mau menjawab dan langsung kabur saat ditanya kenapa parkir sembarangan di pingir jalan. (ari)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved