Pertumbuhan Ekonomi

Pertubuhan Ekonomi Sumut Hanya Satu Persen

Konsep ekonomi yang diterapkan di Indonesia dan Sumatera Utara belum jelas seperti apa modelnya

Laporan wartawan Tribun Medan / Irfan Azmi Silalahi

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Konsep ekonomi yang diterapkan di Indonesia dan Sumatera Utara belum jelas seperti apa modelnya. Pertumbuhan ekonomi yang digembar-gemborkan pemerintah selama ini pun terbukti belum pasti valid datanya.

Hal itu diutarakan pengamat ekonomi Universitas Negeri Medan (Unimed) Muhammad Ishak, saat menggelar diskusi bersama kru redaksi harian Tribun Medan, bertempat di kantor Tribun Jalan Gatot Subroto, yang mengaku pula secara global Indonesia masih menjadi pasar empuk untuk membuang produk-produk asal Eropa dan Amerika setelah negara India.

"Atas dasar apa pemerintah mengatakan pertumbuhan ekonomi kita meningkat. Saya malah melihat pertumbuhan ekonomi kita secara nasional dan Sumatera Utara tidak lebih dari satu persen. Hitungannya, berapa banyak saat ini tenaga kerja yang bekerja dan berapa pula persentase masyarakat pengangguran," pungkasnya, Rabu (28/12/2011).

Ia mengatakan, hitung-hitungan pemerintah untuk mentotalkan pertumbuhan ekonomi sudah salah dan tidak sesuai diterapkan untuk priode sekarang. Sektor ekonomi Ishak katakan tidak hanya ditopang oleh tenaga kerja tetapi sudah menggunakan teknologi. Sehingga satu buah teknologi mampu menggerus tenaga kerja sebanyak ratusan orang.

"Satu rumus untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi daerah dihitung berdasarkan berapa jumlah tenaga kerja yang bisa ditopang dari seriap satu persen pertumbuhannya. Sekarang jelas berbeda, banyak industri menggunakan teknologi yang membuat daya serap SDM kian minim," ujar Ishak sembari tertawa. (Irf/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved