Laptop

Ilmu Geologi Tak Bisa Lepas dari Kawasan Danau Toba

Perhatian terhadap pembangunan kawasan Danau Toba bukan saja dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

Laporan Wartawan Tribun Medan / Adol

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Perhatian terhadap pembangunan kawasan Danau Toba bukan saja dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Perhatian juga datang dari kalangan intelek muda yang tergabung dalam  Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Toba Institut Teknologi Medan (HMTG TOBA ITM).

Perhatian diberikan melalui program kegiatan yang memfokuskan memperhatikan kawasan Danau Tektonik terbesar tersebut. Banyak potensi yang justru melebihi potensi kawasan wisata di daerah lain, Bali contohnya. Namun potensi itu belum memberikan hasil yang maksimal bagi dunia pariwisata Sumut.

Disebabkan masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan perhatian dalam pemeliharaan kawasan tersebut. Pemerintah sering mengalami kendala untuk melakukan pengembangan kawasan wisata toba tersebut.

Dalam diskusi rutin Tribun  Medan dengan HMTG Toba ITM Sabtu (29/10) yang dihadiri ketua panitia HMTG Toba ITM Peduli (akan) Sesama, Erriza Syahputera didampingi Wakil Ketua Musnaini, Sponsor ship Robyansyahn Sekretaris M Nabil, dan Husni Randa. Hal itu terungkap dari hasil pengamatan dan penelitian di kawasan Danau Toba selama studi.
Langkah awal yang dilakukan ikatan mahasiswa yang termasuk anggota Persatuan Himpunan Mahasiswa Geologi Indonesia ini akan mengadakan seminar bertajuk ilmu goelogi. “Melalui seminar ini, kita harapkan akan bisa menjadi wadah sosialisasi dan wawasan bagi peserta,” kata Eriza.

Undangan dalam seminar nasional ini dikhususkan bagi pelajar. Sebab hingga saat ini minat calon mahasiswa masuk di bidang geologi sangat rendah. Padahal, ilmu geologi sangat diperlukan dalam kehidupan. Terutama Sumatera yang merupakan rawan bencana alam.

Pendidikan mitigasi bencana akan diberikan dalam seminar yang rencananya akan menghadirkan pembicara diantaranya Ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr Ir Surono. sosialisasi nmitigasi benana di Sumut khususnya baru diberikan sejak gempa di Nias tahun 2005 yang lalu.(afr/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved