Dairi

Tak Ada yang Peduli Korban Gempa di Dairi

Gempa yang menggunjang Singkil dengan kekuatan 6,7 Skala Ricter

Laporan Wartawan Tribun Medan/ Adol Frian Rumaijuk

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gempa yang menggunjang Singkil dengan kekuatan 6,7 Skala Ricter harus meluluh lantakan bumi “Njuah-Njuah” Dairi, tepatnya di Desa Pairira hingga kini bantuan atau langkah perbaiki yang dilakukan pihak pemerintah kabupaten belum dirasakan oleh warga sekitar.

Keluhan ini disampaikan oleh masyarakat kepada Anggota DPRD Sumut, Richard Eddi M Lingga yang tetap turun melihat kondisi sebenarnya. “Dari sejak awal gempa itu, satu pun tidak ada bantuan yang kami dapatkan lihatlah rumah-rumah ini hancur, kalau memang tidak ada harus Bapak pimpinan itu turun melihat derita kami,” ujar Richard menuturkan ungkapan warga kepada Tribun Medan, Kamis (15/9).

Apa yang dikatakan masyarakat tersebut, dibenarkan beberapa warga lain yang ditemui Richard di daerah tersebut. Termasuk warga yang diemai di Gereja HKBP Parira yang sedang melakukan kebaktian. “Dang adong amang bantuan dang peduli Bupati bereng hami digereja on (Tidak ada bantuan bapak, tidak peduli Bupati lihat gereja ini hancur,” katanya menceritakan lagi.

Tidak hanya gereja yang hancur salah satu sekolah, tepatnya SD Negeri 030488 saat ini harus belajar ditenda darurat, sedangkan perpustakaan dan tempat belajar hancur berantakan. Sejak awal gempa tidak ada bantuan masuk dari pemerintah setempat tapi bantuan datang dari Dandim, karena sang anak merupakan Dandim di Lampung.

“Rumah hancur tapi Bupati sama sekali tidak ada peduli. Beruntung anaknya sebagai Dandim di Lampung datang menginap dan meminta bantuan ke Dandim untuk tenda,” katanya.

Dihadapan Tim Kunjungan Kerja (Kunker) X Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara, yaitu Ricard Edy Lingga, Layari Sinukaban, Dermawan Ginting dan Taufan Agung Ginting. Warga menyampaikan keluhan-keluhan tersebut.

“Kita dari sejak awal berharap adanya kepedulian atan tanggapanya pihak pemerintah kabupaten, tapi apa pun tidak ada. Ini akan kita kordinasikan lagi,” ucap Ricard.

Tidak hanya itu, dirinya sebagai putra asli Dairi berharap agar secepatnya ada dilakukan pembangunan, sehingga tidak meninggalkan rasa sedih masyarakat.

“Mari kita semuanya membuka diri, saya sebagai putra Dairi merasakan duka itu.Duka Dairi duka kita bersama, jadi mari kita bersama membangun Dairi inikembali,”ujarnya.(afr/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved