Kongres PSSI
Syahril: Nurdin Terlalu Mengada-ada
Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahril HM Taher membantah keras adanya ancaman kepada pengurus PSSI
Laporan Wartawan Tribun Kalitim, Ahmad Bayasut
TRIBUN-MEDAN.com, BALIKPAPAN - Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahril HM Taher membantah keras adanya ancaman kepada pengurus PSSI dibawah pimpinan Nurdin Halid saat digelarnya kongres di Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau akhir pekan lalu. Menurutnya hal itu terlalu mengada-ada dan tidak berdasarkan fakta.
Sebagai orang yang hadir langsung di arena kongres untuk memilih anggota Komite Pemilihan dan Komite Banding , Syahril mengungkapkan yang terjadi adalah kegelisahan dari enam pemilik suara sah yang tidak mendapatkan kartu registrasi. "Ada anggota PSSI yang tidak tercantum namanya di daftar peserta, itu memang ada sedikit adu mulut saja tapi tidak lama sudah reda, tidak ada yang namanya baku hantam," ujar Syahril di stadion Persiba, Senin (28/3/2011).
Syahril menilai tidak mungkin para undangan kongres terdiri dari orang-orang intelektual serta beretika melakukan ancaman kepada petinggi PSSI. "Itu semunya tidak benar, undangan itu orang-orang sehat, elegan dan beretika. Sebelum adanya kongres kita masih menghormati Nurdin sebagai ketua PSSI. Tidak mungkin kita akan melakukan hal-hal yang melanggar pidana," tegasnya.
Syahril menjelaskan arena kongres merupakan arena yang tepat bagi klub dan peserta pemilik suara untuk mengajukan pendapatnya. Tidak harus menghujat atau menghina seperti kekanak- kanakan. "Kita bicara di kongres maka yang dibicarakan adalah organisasi sesuai dengan aturan yang berlaku tidak perlu hujat menghujat," ungkapnya.
Ia menambahkan hasil kongres lalu dengan memilih tujuh anggota Komite Pemilihan dan tiga Komite Banding sudah tidak lagi memandang Nurdin Halid. "Hasil pembentukan komite pemilihan dan komite banding pada kongres itu maka di mata klub sepakbola Nurdin Halid sudah tidak dipandang lagi," katanya. Hal ini terkait dengan ketidakpuasan klub atas ketidakhadiran petinggi PSSI pada kongres lalu.
Syahril kembali menegaskan terbentuknya komite pemilihan dan komite banding itu diluar dari Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN). "Pembentukan komite itu diluar dari KPPN karena KPPN sudah dianggap tidak sesuai dengan statuta FIFA. Pembentukan ini sah dari klub-klub dimana ada 2/3 suara serta sudah dilaporkan oleh Exco (Executive Comitte) kepada FIFA. Resiko apapun dari FIFA terhadap seluruh klub akan diterima termasuk Persiba," tegas Syahril.