Kongres PSSI
Kantor PSSI Tertutup Rapat
Pascapengambil alihan Kongres PSSI 2011, kantor pusat PSSI di Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno
Laporan Wartawan Tribunnews/M Ismunadi
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Pascapengambil alihan Kongres PSSI 2011, kantor pusat PSSI di Komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tertutup rapat, Minggu (27/3/2011) siang. Tidak tampak aktifitas apa pun di kantor yang berlokasi di antara pintu X dan XI SUGBK tersebut. Bahkan pintu gerbang kantor digembok.
"Tadi pagi sih pintunya dibuka. Kalau sekarang kayak enggak ada orang," ungkap Bani, salah seorang pedagang keliling saat ditemui Tribunnews (grup Tribun Medan) di depan kantor PSSI, Jakarta, Minggu (27/3/2011).
Pantauan Tribunnews (gruo Tribun Medan), selain tertutup rapat, tidak terlihat pengamanan di Kantor PSSI. Tidak tampak satu pun petugas keamanan, barik dari SUGBK mau pun kepolisian.
Seperti diberitakan, Kongres PSSI yang berlangsung di Hotel The Premiere, Pekanbaru, Propinsi Riau, diambil alih mayoritas pemilik suara PSSI yang menghendaki adanya perubahan besar-besaran di tubuh PSSI, Sabtu (26/3/2011) malam. Hal ini dilakukan lantaran pihak panitia yang merupakan kubu incumbent Nurdin Halid tak kunjung mendatangi lokasi kongres setelah beberapa pemilik suara memaksa masuk ke dalam kongres.
Ketua Pengprov PSSI Papua Barat, Usman Fakaubun menegaskan, kudeta yang dilakukan terhadap PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, bukanlah kudeta kubu KPPN. Menurut Usman Fakaubun, yang menggusur kubu Nurdin Halid adalah para pemilik suara PSSI.
"Saya tegaskan, ini bukan kudeta KPPN. Ini bukan pengambil alihan yang dilakukan KPPN. Tidak ada orang KPPN yang duduk di depan sini. Kami bukan pula orang KPPN," ujar Usman Fakaubun, di lokasi kongres, Hotel The Premiere, semalam.
Sementara itu, Ketua Umum Persiwa Wamena, Jhon Banua mengatakan, kongres PSSI yang akhirnya diambil alih para peserta pemilik suara PSSI semalam menjadi indikasi awal runtuhnya kabinet Nurdin Halid memegang kendali organisasi PSSI.
Para pemilik suara PSSI yang kemudian melanjutkan kongres meski tanpa dihadiri kelompok Nurdin Halid akhirnya memutuskan membentuk Komite Pemilihan, dan Komite Banding. Keputusan tersebut dipandang sah dan mengikat. Bahkan, pihak PSSI sekarang telah mengirimkan draft hasil kongres semalam ke FIFA, AFC, dan pemerintah Indonesia.
"Hasil kongres semalam akan kami kirimkan juga ke Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, secepatnya. Persoalan bisa diterima atau tidak, itu urusan nanti. Yang jelas tanggal 19 April mereka diganti," ujar Jhon Banua, di Pekanbaru, Minggu (27/3/2011).