Ketua Pengprov DKI Terancam Digulingkan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Sikap Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI DKI Jakarta, yang masih dinilai setia terhadap PSSI Nurdin Halid, membuat pemilik satu suara di kongres PSSI mendatang panen kritikan. Sebelumnya kantor Pengprov PSSI didatangi ratusan suporter Persija Jakarta yang meminta sikap Pengprov DKI pro perubahan, kini giliran Pengcab Jakarta Timur yang meminta Pengprov DKI tak lagi mendukung Nurdin Halid.

Menurut Ketua Pengcab PSSI Jakarta Timur, Gatot Haryo Sutejo, Pengprov DKI sudah sepatutnya mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat sepakbola Jakarta, sebagai wadah keorganisasian persepakbolaan Ibu Kota. Seperti diketahui, saat ramai-ramai klub dan Pengprov PSSI membulatkan tekad bersama untuk menyuarakan perubahan, Pengprov DKI ataupun Persija Jakarta tidak berada dalam gerbong tersebut.

"Kalau Pengprov tidak mau mendengar aspirasi, bisa saja kami ganti, kami copot paksa. Dulu, Hardi itu yang mengangkat menjadi Ketua Pengprov DKI itu kami. Kami yang memilih. Kalau kami bisa mengangkat, kami juga tentu bisa menurunkan dia," ujar Sutejo, Minggu (20/3/2011)

Menurut Sutejo, persoalan aspirasi masyarakat, seluruh Pengcab di Jakarta sepakat untuk melakukan perubahan di tubuh PSSI. Aspirasi tersebut bisa menjadi terlaksana jika Pengprov DKI sebagai pemilik suara PSSI mengakomodir keinginan serta suara dari lapisan bawah keorganisasian sepakbola di Jakarta tersebut.

Seperti diketahui, Pengprov DKI Jakarta sendiri tercatat memiliki enam Pengurus Cabang sesuai dengan wilayah pemerintahan diIbu Kota. Keenam pengcab tersebut adalah Pengcab Jakarta Pusat, Pengcab Jakarta Utara, Pengcab Selatan, Pengcab Jakarta Barat, Pengcab Jakarta Timur, dan Pengcab Kepulauan Seribu.

"Semua pasti menghendaki adanya perubahan. Saya pribadi juga sangat menginginkan adanya perubahan di tubuh PSSI. Kalau melihat saat ini PSSI tak bisa menghadirkan prestasi ya seharusnya diganti. Saya sendiri menuntut pak Hardi, Ketua Pengprov DKI harus segera merespon aspirasi warga Jakarta," ujar Sutejo.