Kubu KPPN Bantah Pecah Kongsi

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Manuver Komite Penyelamat Persepakbolaan Indonesia (KPPN) yang menyatakan diri akan mengikuti Kongres PSSI dituding sebagai akibat pecahnya suara di KPPN yang tidak lagi kompak sebagai satu kongsi.

Namun, pihak KPPN langsung membantah adanya anggapan tersebut. Menurut Ketua KPPN, Syahrial Damopolii, tuduhan yang mengatakan KPPN telah pecah kongsi adalah tidak benar. Syahrial mejelaskan, perbedaan tidak pada persoalan prinsipil, melainkan perbedaan cara untuk meraih tujuan bersama.

Syahrial mengatakan, sebagai satu bagian gerbong yang menghendaki perubahan total di tubuh PSSI, para pemilik suara yang tergabung di KPPN sekarang masih solid dan kompak. Bahkan, meski menyatakan akan ikut arus PSSI dalam gelaran kongres, namun KPPN mengaku suara mereka untuk perubahan PSSI masih bulat.

"Yang ada hanya perbedaan pendapat, bagaimana merumuskan perubahan. KPPN tidak melemah. Kami masih tegar. Kami hanya ingin patuh pada aturan. Setelah mendapat imbauan pemerintah, dan mendapat jaminan bahwa Pemerintah akan mengawal betul jalannya kongres, maka kami ikuti aturan," ujar Syahrial, Selasa (15/3/2011).

Hal senada juga disampaikan Sekretaris KPPN, Tuty Dau. Menurutnya, persoalan perbedaan di tubuh KPPN hanya sebatas persoalan cara. "Soal akan ada perpecahan di tubuh KPPN, saya tegaskan jika KPPN tetap bulat, tetap bersemangat," ujarnya.

Tuty membocorkan, yang mungkin sedikit ada perbedaan di dalan KPPN, tak lain adalah soal keinginan anggota yang berbeda-beda dalam upaya menyelesaikan kisruh PSSI. "Caranya memang ada yang berbeda. Ada yang ingin merebut dengan tegas, ada yang ingin gelar kongres sendiri dan lainnya. Tapi intinya, semua ingin ada perubahan. Semangat untuk perubahan itu nomor satu," ujar Tuty.